Cerita Korban Longsor Gunung Kuda: Reang Ana Ning Jero Mobil, Masih Urip, Tulung…

taryana korban selamat gunung kuda
Taryana menceritakan detik-detik kejadian longsor di kawasan Gunung Kuda. Taryana selamat setelah berlindung di truk pengangkut batu. foto: khoirul anwarudin-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.iD- Di tengah perasaan yang berkecamuk, Taryana (45), tidak henti-hentinya mengungkap rasa syukur. Peristiwa longsor Gunung Kuda pada Jumat (30/5/2025), hampir saja merenggut nyawanya.

Taryana merupakan satu dari sekian korban yang berhasil selamat dalam kejadian memilukan tersebut. Ia mengungkapkan momen detik-detik saat dirinya tertimbun material longsoran dan berlindung dalam truk pengangkut batu.

Siang itu, Taryana yang berprofesi sebagai sopir, tengah menunggu aktivitas bongkar muat dari alat berat di area tambang Galian C Gunung Kuda. Taryana menyebut, material itu rencananya akan digunakan untuk proyek urugan jalan di Indramayu.

Baca Juga:Gunung Kuda Resmi Ditutup: 14 Orang Meninggal, 8 Lagi Diduga Masih TertimbunBupati Cirebon Sepakat Tutup Total Gunung Kuda, Siap Bantu Perawatan Korban Luka

Namun, baru tiga bucket material dimuat, ia sudah merasakan getaran dari atas bukit. Selain itu, ia juga melihat material tanah mulai berjatuhan. “Pas lihat ke atas, batu besar mulai gerak. Saya langsung masuk ke truk. Niatnya sih mau menyelamatkan mobil yang masih kredit,” katanya saat ditemui di Posko SAR Cirebon, Sabtu (31/5/2025).

Pada saat peristiwa itu terjadi, dia juga melihat sejumlah orang yang ada di sekelilingnya berlarian menyelamatkan diri. Namun karena longsor berlangsung cepat, banyak di antaranya yang tidak selamat. “Saat itu saya bareng dengan operator beko sama keneknya. Nah, keneknya itu langsung lari karena tahu akan terjadi longsor. Alhamdulillah selamat juga,” kata warga Lohbener, Kabupaten Indramayu, itu.

Sesaat setelah masuk ke dalam mobil, longsoran juga menimbun seluruh truk miliknya. Ia yang terjebak di dalam mobil, berupaya untuk keluar. Namun sayangnya, tebalnya material membuat upayanya menjadi sia-sia.

Dalam kondisi gelap dan pengap, ia sempat panik. Akan tetapi segera saja menghubungi temannya yang juga berada di area tambang Gunung Kuda melalui ponsel. “Reang ana ning jero mobil, masih urip, tulung, posisie ning pojok,” kata Taryana menceritakan saat ia menelpon rekannya.

Lebih lanjut, Taryana mengatakan bahwa proses penyelamatan berlangsung dramatis, karena alat dongkrak yang dibawa untuk mengevakuasinya tidak bisa digunakan. Setelah itu, petugas penyelamat akhirnya menggunakan pipa besi untuk membengkokkan setir truk agar dirinya bisa keluar. “Setelah setir dibengkokkan, saya bisa keluar. Alhamdulillah selamat. Cuma tangan sedikit nyeri,” tuturnya.

0 Komentar