RADARCIREBON.ID – Kabar menggembirakan datang bagi para pekerja. Pemerintah pusat akan memberikan bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp150 ribu kepada pekerja dengan penghasilan tertentu.
Namun demikian, hingga saat ini Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon belum menerima petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) terkait program tersebut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cirebon, Agus Suherman, mengonfirmasi bahwa pihaknya masih menunggu regulasi resmi dari pemerintah pusat.
Baca Juga:Santri RTTK Ikuti Munaqosyah Tartil Tahfidz Alquran Jelang Pelantikan, KONI Gelar Rapat dengan Calon Pengurus
“Kami belum menerima juklak dan juknisnya,” ujar Agus saat dikonfirmasi, Minggu (1/6).
Meski demikian, Agus mengapresiasi program yang digagas pemerintah pusat ini.
Ia menyebut bahwa BSU sebesar Rp150 ribu ini akan sangat membantu karyawan, terutama mereka yang berpenghasilan di bawah Rp3,5 juta per bulan.
Merujuk pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bantuan ini akan diberikan kepada pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta, termasuk guru honorer.
Skema BSU merupakan bagian dari enam paket stimulus ekonomi untuk kuartal II tahun 2025, dan akan mulai berlaku pada 5 Juni 2025.
Airlangga menyampaikan bahwa pembahasan program ini telah dilakukan bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Sosial, serta kementerian terkait lainnya.
Bantuan akan diatur melalui regulasi resmi, baik dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) maupun peraturan dari Kemensos.
Stimulus ini ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat selama libur sekolah pada Juni–Juli, sekaligus menggerakkan roda perekonomian nasional.
Baca Juga:Gelar Rakerpim Tahun 2025, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Wujudkan Kampus Berkelas DuniaHelat Sidang Paripurna Hantaran Bupati, DPRD Cirebon Segera Bahas Raperda RPJMD 2025-2029
Selain BSU, pemerintah juga menyiapkan berbagai insentif lainnya, mulai dari diskon tarif listrik hingga subsidi tiket pesawat.
Bantuan-bantuan tersebut difokuskan kepada kelompok rentan, agar tetap mampu bertahan di tengah tekanan ekonomi global yang masih belum stabil. (abd)