RADARCIREBON.ID – Beberapa negara di Asia sedang mengalami peningkatan kasus covid-19. Namun yang aneh, justru kasus yang pernah menjadi pandemi tersebut, justru menurun.
Wajar saja jika para ahli epidemiologi sangsi terhadap data kasus covid di Indonesia. Apalagi pengawasan virus menular di negeri ini, tidak seketat ketika pandemi beberapa tahun yang lalu.
Walau datanya menurun, pihak Kementerian Kesehatan meminta untuk mewaspadainya. Hal ini seperti disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes, Murti Utami.
Baca Juga:Agar Pengisian Bateri Lebih Optimal, 90 Persen Hyundai Ioniq 5 Diminta Update ICCUKopi Gunung Aci, Kopi dari Pedalaman Kabupaten Kuningan, Asamnya Lebih Berasa
Dia pun menyebut eskalasi kasus Covid-19 di Asia. Seperti terjadi di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hongkong.
“Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah,” ujar Murti.
Menurutnya, seperti data di Kemenkes kasus yang dikonfirmasi positif Covid-19 cenderung menurun setiap minggunya. Bahkan, data terakhir per awal Mei menunjukkan rasio positif 0,59 persen.
Kendati menurun, pihak Kemenkes tetap mengeluarkan surat edaran. Surat itu ditujukan ke berbagai dinas kesehatan di daerah. Selain itu, juga ke rumah sakit.
Bukan hanya mengirimkan surat, Kemenkes juga terus memantau perkembangan kasus covid. Baik itu melalui kanal resmi Kemenkes sendiri maupun WHO.
Kemenkes meminta masyarakat terus waspada dengan kasus yang satu ini. Di antaranya dengan cara memantau dan memverifikasi secara rutin tren kasus Covid-19 dan penyakit pernapasan lainnya.
Lalu, benarkah covid 19 di Indonesia menurun? Murti menyebut hanya ada 3 kasus konfirmasi pada minggu ke-20. Kasus itu turun dari minggu sebelumnya. Sebab, sebelumnya ada 28 kasus pada minggu ke-19.
Baca Juga:KDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan InfrastrukturKDM: Rendahnya Investasi di Kawasan Rebana karena Minimnya Pembangunan Infrastruktur
Bahkan, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyebut jumlah kasus Covid-19 di Indonesia “sangat sedikit”.
“Kita pelaporannya mingguan. Datanya fluktuatif, tapi cenderung kecil, sangat-sangat kecil, sampai sejak ini, walaupun di negara-negara lain sedang ada kenaikan kasus,” ujar Aji kepada BBC News Indonesia.
Kantor berita tersebut juga telah mendatangi beberapa rumah sakit secara acak. Misalnya di Medan, Sumatra Utara. Tempat atau Ruang Poli Covid di RSUP H Adam Malik terlihat kosong tanpa aktivitas.
Informasi diperoleh, pihak RS terakhir kali merawat pasien Covid-19 pada 30 Juli 2023. Padahal sejak 2020, telah menangani 7.479 pasien Covid-19 termasuk 3.207 yang rawat inap.