Tangis Haru Iringi Kepulangan Peserta Barak Militer Pelajar di Kuningan

ist
PULANG: Puluhan pelajar SMP peserta pelatihan pendidikan karakter dan bela negara di barak militer pulang dijemput oleh orang tua masing-masing, Minggu (1/6).
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Suasana penuh haru menyelimuti area barak militer di wilayah Kuningan, Jabar, Minggu (1/6). Setelah menjalani pelatihan pendidikan karakter dan bela negara selama 14 hari, sebanyak 35 pelajar tingkat SMP akhirnya resmi dipulangkan ke pelukan keluarga.

Di bawah terik matahari siang, para siswa berseragam loreng mengikuti upacara penutupan dengan penuh khidmat. Hadir dalam momen tersebut, Dandim Kuningan Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, Wakil Ketua DPRD H Ujang Kosasih, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan U Kusmana, Ketua KPAID Wilayah III Cirebon Hj Fifi Sofiah, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.

Seketika setelah upacara berakhir, momen paling emosional pun tiba. Para orang tua yang sejak pagi menanti dengan penuh kerinduan, tak kuasa menahan air mata saat anak-anak mereka dimandikan dengan air bunga sebagai simbol kelahiran kembali dengan karakter baru.

Baca Juga:Survei Publik di Kabupaten Kuningan, Berikut Ini SKPD Mencatatkan Skor Tertinggi dalam Hal Kepuasan MasyarakatNuzul Rachdy: Hari Lahir Pancasila Momentum Menguatkan Nilai Perjuangan Bangsa

Suara tangis dan pelukan hangat mewarnai suasana. Ada yang bersimpuh mencium kaki orang tua, ada pula yang memeluk erat tanpa kata menjadi simbol penyesalan dan tekad baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Salah satu orang tua peserta, Husen (40), warga Ciawigebang, mengaku sangat terharu menyaksikan perubahan anaknya. Ia merasa bangga saat sang anak menampilkan yel-yel semangat ala prajurit TNI di hadapan tamu undangan.

“Alhamdulillah, kami selaku orang tua sangat bersyukur dan bangga telah memasukkan anak kami ke program barak militer ini. Kami percaya, TNI dalam mendidik anak-anak tidak berlebihan, justru sangat membantu membentuk karakter mereka. Harapan kami, anak bisa lebih disiplin, menghargai waktu, dan lebih mendengar nasihat orang tua,” ungkapnya.

Ia pun mengakui, selama ini sulit mengajak anaknya untuk menjauh dari gawai dan fokus belajar. Namun setelah dua pekan menjalani pelatihan di barak militer, ia melihat harapan baru.

“Dulu anak saya susah dinasihati, waktunya habis buat main HP, sampai lupa belajar dan salat. Semoga setelah ini ada perubahan. Bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga bisa jadi contoh untuk teman-temannya,” tambahnya.

0 Komentar