SOPIAH (19), warga Kelurahan Lemahmekar Kecamatan Indramayu, sempat mengundang keprihatinan banyak pihak.
Gadis tangguh ini hidup dalam kondisi serba terbatas. Ia bekerja sebagai buruh bangunan demi menyambung hidup dan merawat adik-adiknya, sementara tempat tinggalnya hanya berupa rumah petak kecil yang berdiri di atas lahan pemakaman umum.
Namun, takdir mulai berpihak pada Sopiah. Sejumlah pihak tergerak untuk membantu, termasuk Pemerintah Kabupaten Indramayu. Pada Minggu (1/6), Bupati Indramayu Lucky Hakim datang langsung ke lokasi tempat tinggal Sopiah, dan menyaksikan pembongkaran rumah lamanya, sekaligus menyerahkan rumah kontrakan baru yang lebih layak huni.
Baca Juga:Bupati Cirebon Tinjau Lokasi Longsor Gunung Kuda, Komitmen Beri Bantuan dan Pendidikan Anak KorbanMajalengka Raih WTP Ke-12 Berturut-turut
“Rumah kontrakan ini kami siapkan agar Sopiah dan adik-adiknya bisa hidup lebih sehat, lebih nyaman,” ujar Bupati Lucky Hakim yang turut didampingi Camat Indramayu Indra Mulyana.
Kontrakan baru yang kini dihuni Sopiah hanya berjarak sekitar 50 meter dari rumah lamanya. Proses perpindahan dibantu oleh para tetangga dan kerabat yang selama ini turut bersimpati atas kondisi keluarga Sopiah.
Tidak hanya tempat tinggal yang layak, Sopiah kini juga memperoleh pekerjaan tetap sebagai petugas kebersihan di PT BWI.
Gaji bulanan dari perusahaan ini menjadi penghasilan utama yang lebih stabil, menggantikan pekerjaan serabutan yang dahulu dijalani.
“Dia adalah sosok gadis tangguh. Kami berharap ia mampu bangkit dan mengubah nasib keluarganya dalam beberapa tahun ke depan,” tambah Lucky Hakim.
Pemerintah daerah juga memastikan adik-adik Sopiah tetap bisa melanjutkan pendidikan. Menurut Lucky, masa depan keluarga ini harus dibangun melalui pendidikan yang berkelanjutan dan lingkungan hidup yang sehat.
Kehadiran Bupati Indramayu di lokasi kontrakan baru Sopiah disambut antusias oleh warga sekitar.
Baca Juga:Kodim 0615/Kuningan Gelar Konseling untuk Orang Tua Siswa Peserta Program Barak MiliterPerpustakaan Majalengka, Sehari Dikunjungi 100 Orang
Banyak tetangga yang turut mengantar Sopiah saat pindahan, memperlihatkan semangat gotong royong dan kepedulian yang masih hidup di tengah masyarakat.
Saat ini, kehidupan Sopiah memang belum sepenuhnya sempurna. Namun, jalan untuk bangkit sudah mulai terbuka. Dari rumah petak di atas makam menuju tempat tinggal yang layak, dari pekerjaan kasar tanpa kepastian menuju penghasilan tetap. (oni/han)