Longsor Gunung Kuda: Evaluasi Proses Pencarian, Bahas Ulang dengan Forkopimda dan Keluarga Korban

KHOIRUL ANWARUDIN/RADAR CIREBON
Tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban longsor Gunung Kuda, Selasa (3/6/2025). Foto: khoirul anwarudin-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID– Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban longsor di area tambang Galian C Gunung Kuda, Selass (3/6/2025). Namun pada hari kelima tersebut, tak ada korban yang berhasil ditemukan.

Dandim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf M Yusron mengakatan bahwa Satgas Pencarian Korban Longsor Gunung Kuda masih terus berupaya untuk menemukan dan mengevakuasi para korban. Meskipun pada pencarian hari kelima, belum ada korban yang berhasil ditemukan.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pihaknya masih akan terus mengevaluasi proses pencarian. Terutama terkait status tanggap darurat dari Pemkab Cirebon yang berlangsung selama 7 hari pasca peristiswa longsor tersebut. “Dengan adanya batasan waktu pencarian ini, kita juga akan melakukan rapat dan briefing ulang dengan Forkopimda dan juga para keluarga korban,” ucapnya.

Baca Juga:Survei Publik di Kabupaten Kuningan, Berikut Ini SKPD Mencatatkan Skor Tertinggi dalam Hal Kepuasan MasyarakatNuzul Rachdy: Hari Lahir Pancasila Momentum Menguatkan Nilai Perjuangan Bangsa

Yusron mengungkapkan bahwa adanya longsor susulan masih menjadi kendala dalam proses pencarian. Oleh karena itu, pihaknya tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan para pekerja selama proses berlangsung. “Terjadinya longsor susulan, selalu kita antisipasi dan selalu kita perhatikan. Karena setiap kita bekerja, faktor dan keselamatan kerja para pekerja tetap diutamakan,” katanya.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Kantor SAR Bandung, Mamang F mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan dari inspektur tambang dan tim dari PT Indocement yang menggunakan alat Total Stationary, diketahui adanya sembilan bidang patahan di sekitar area pencarian korban. Bahkan satu di antaranya mempunyai dimensi panjang hingga 100 meter.

“Bidang patahan ini sangat berbahaya jika bertemu dengan bidang lainnya. Di mana bidang patahan ini bisa saja sewaktu-waktu lepas. Tetapi kita akan selalu memantau patahan itu dan selalu disampaikan kepada kami yang bekerja di lapangan,” ucapnya.

Dengan demikian, hingga kemarin sudah ada 21 korban meninggal yang telah ditemukan. Sementara empat korban lainnya masih belum ditemukan.

Sementara itu, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono mengunjungi Posko Bencana Longsor di area tambang Gunung Kuda Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Selasa (3/6/2025). Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan bantuan sosial dan santunan untuk ahli waris dari 21 korban yang sudah dipastikan meninggal dunia.

0 Komentar