“Pertama-tama saya atas nama pemerintah pusat menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban dan keluarga yang ditinggalkan,” kata Agus Jabo.
Ia menyebutkan, hingga hari kelima pascakejadian, tercatat 21 orang meninggal dunia, 11 orang alami luka-luka, termasuk dua luka berat akibat kejadian tersebut, serta empat korban lainnya masih dalam pencarian.
Ia menyampaikan bahwa saat ini pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama tujuh hari. Terhitung sejak 31 Mei hingga 6 Juni 2025. Penetapan status dilakukan untuk mengoordinasikan penanganan dan percepatan pencarian korban. “Dalam masa tanggap darurat ini, Kemensos mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan logistik berupa sembako dan kebutuhan dasar bagi warga terdampak,” ujarnya.
Baca Juga:Survei Publik di Kabupaten Kuningan, Berikut Ini SKPD Mencatatkan Skor Tertinggi dalam Hal Kepuasan MasyarakatNuzul Rachdy: Hari Lahir Pancasila Momentum Menguatkan Nilai Perjuangan Bangsa
Selain memastikan pemenuhan kebutuhan dasar, pemerintah juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan unsur terkait. Pihaknya juga menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi lintas sektor, termasuk kontribusi pihak swasta yang turut mendukung petugas di lapangan untuk mencari maupun mengevakuasi korban.
Menteri kelahiran Magelang itu juga menegaskan bahwa selama masa tanggap darurat, pemerintah akan terus mengevaluasi kebutuhan di lapangan dan memastikan seluruh bantuan tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran. “Dalam situasi darurat ini, negara hadir. Kita ingin keluarga korban merasa diperhatikan. Walaupun tidak banyak, bantuan yang kami berikan diharapkan dapat meringankan beban mereka,” ucap dia.
Tak hanya itu, Kemensos juga siap untuk melaksanakan asessment terhadap para keluarga korban longsor untuk diberikan program bantuan sosial pemeintah. Selain itu, pihaknya juga akan memberikan santunan bagi keluarga korban, baik yang meninggal maupun yang luka-luka.
Total ada Rp374 juta yang digentorkan Kemensos untuk memberikan dukungan kepada para keluarga korban. “Semua yang teridentifikasi secara kongkret akan dapat. Sementara yang belum teridentifikasi nanti akan menyusul. Pasti semua yang berhak akan menerima,” ucapnya.
GELAR DOA BERSAMASementara itu, sebagai bentuk empati dan solidaritas atas musibah tersebut, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon menginisiasi kegiatan doa bersama lintas agama yang akan digelar langsung di lokasi bencana. Kegiatan akan dilakukan pada Rabu pagi, 4 Juni 2025, pukul 08.00.