Di desa itu sejak dulu juga sudah memiliki seperangkat alat musik Goong. Alat musik itu digunakan untuk seni tayuban. Biasanya digelar sata hajat desa setiap tahun. Tradisi itu disebut Babaritan.
Hanya sayang, warga desa itu dulu sering mengeluhkan persoalan keamanan. Terutama keamanan dari teror binatang buas. Seperti harimau, macan dan babi hutan.
Bukan hanya merusak tanaman pertanian, juga mengancam nyawa masyarakatnya. Karenanya, warga pun berusaha menghindari gangguan-gangguan binatang tersebut.
Baca Juga:Kalahkan Jerman, Portugal ke Final, Ronaldo Jadi Penentu KemenanganGunung Kuda Tetap Digali, Walau Sudah 5 Kali Longsor, Ada Pelanggaran Metode Penambangan
Caranya adalah dengan berpidah-pindah tempat yang lebih aman. Walau jaraknya berpuluh-puluh kilometer. Juga sambil mencari tempat baru yang lebih subur untuk bercocok tanam.
Seiring perkembangan jumlah penduduk semakin pesat, maka tempat tinggalnya terus menyebar ke arah selatan. Mendekati aliran Sungai Cijolang.
Akibatnya ibu kota desa pun berpidah tempat. Desa pun juga berganti nama. Dari sebelumnya bernama Cidadap menjadi Selajambe hingga sekarang ini.