Kontroversi Hari Jadi Kabupaten Majalengka, 7 Juni Dinilai Mistis, Mitos dan Hanya Legenda

kontroversi hari jadi majalengka
Penetapan tanggal peringatan Hari Jadi Kabupaten Majalengka, hingga kini masih menjadi kontroversi. Foto: Istimewa - radarcirebon.id
0 Komentar

TB Hasanudin mengatakan, seharusnya penelusuran sejarah kabupaten ini dimulai dari perubahan nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka. Perubahan tersebut berdasarkan Besluit (Surat Keputusan) Komisaris Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 23 tanggal 5 Januari 1819.

Dalam Besluit tersebut, ungkap TB Hasanudin, Kabupaten Maja saat itu terdiri dari tiga distrik. “Konteks penelurusan sejarah Majalengka harus benar-benar dikaji ulang,” tandasnya.

Dia berharap, adanya hasil kajian dari para sejarawan dan akademis, bisa menghasilkan fakta tentang hari ulang tahun Majalengka yang sebenarnya.

Baca Juga:Kalahkan Jerman, Portugal ke Final, Ronaldo Jadi Penentu KemenanganGunung Kuda Tetap Digali, Walau Sudah 5 Kali Longsor, Ada Pelanggaran Metode Penambangan

Bupati Majalengka, Eman Suherman, mengatakan, hari ulang tahun merupakan salah satu bentuk mengingatkan keberadaan hari lahir.

Eman pun mengapresiasi adanya seminar itu, sebagai bentuk pelurusan sejarah bagi masyarakat Majalengka. Tujuannya supaya kedepanya tidak lagi menjadi polemik.

“Ini sebagai bentuk kepedulian terhadap Kabupaten Majalengka,” katanya.

Guru Besar dan juga sejarawan Unpad Bandung, Prof Nina Lubis, juga mengritisi hari jadi Majalengka itu pada 7 Juni 1490.

Sebab, tanggal itu, tidak memiliki bukti historis yang kuat. Penetapan tanggal itu justu lebih banyak didasarkan mitos ataupun legenda.

Dijelaskan, Gubernur Jenderal DJ de Eerens menerbitkan Besluit Nomor 2 pada tanggal 11 Februari 1840. Secara resmi mengubah nama Kabupaten Maja menjadi Kabupaten Majalengka.

Nina menguraikan, ibukota kabupaten saat itu dipindahkan dari wilayah Maja ke Sindangkasih. Belakangan nama Sindangkasih berubah menjadi Majalengka.

“Maka pada 11 Februari 1840, berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Kabupaten Maja resmi diubah menjadi Kabupaten Majalengka. Dan ibukota kabupaten dipindahkan ke wilayah Sindangkasih yang kemudian dikenal sebagai Majalengka. Ini menjadi salah satu dasarnya,” tutur Nina.

Baca Juga:Musibah Gunung Kuda Jadi Sorotan Media AS, Kutip Pernyataan KDMKasus Covid 19 di Asia Naik, Indonesia Justru Turun, Para Ahli pun Ragu 

Karena itu, Nina menyarankan agar hari jadi Majelengka berubah menjadi tanggal 11 Februati. Hal ini berdasarkan hasil penelitian mendalam dan bukti historis. Bukti itu berupa sumber primer kuat yang telah dilakukan pengkajian sejak 2007.

“Dan hari ini berdasarkan hasil kajian dan uji publik beberapa sejarawan, tokoh masyarakat Majalengka dan anggota DPRD Majalengka, mereka sepakat peringatan Hari Jadi Majalengka bisa dikaji ulang menjadi 11 Februari,” ucapnya lagi.

0 Komentar