Raden Joesoef Anak Snouck Hurgronje Pernah jadi Polisi di Cirebon

raden joesoef anak snouck hurgronje
Snouck Hurgronje, Orientalis Belanda, ayah dari Raden Joesoef yang pernah menjadi polisi. FOTO: javapost.nl - tangkapan layar - radarcirebon.id
0 Komentar

Ketika menikah dengan Sadijah, umur Snouck sudah 41. Sementara Sadijah masih di bawah umur kala itu—dia kelahiran 1885.

Setelah berusia sekitar 20, barulah Sadijah melahirkan Joesoef. Waktu Snouck pulang ke negerinya pada 1906, anak bungsunya, Raden Joesoef, baru berumur setahun.

Lewat Hasan Mustapa, Snouck meminta keluarga yang ditinggalkannya itu diperhatikan.

“Begitu pula permintaanmu supaya saya khusus memperhatikan keadaan Joesoef dan ibunya,” tulis Mustapa pada Snouck dalam surat bertanggal 23 Februari 1911, seperti dikutip Jajang A. Rohmana dalam Informan Sunda Masa Kolonial: Surat-surat Haji Hasan Mustapa untuk C. Snouck Hurgronje dalam Kurun 1894-1923.

Baca Juga:Kalahkan Jerman, Portugal ke Final, Ronaldo Jadi Penentu KemenanganGunung Kuda Tetap Digali, Walau Sudah 5 Kali Longsor, Ada Pelanggaran Metode Penambangan

Untuk itu Hasan Mustapa kerap mengunjungi anak dan istri terakhir Snouck.

Tentang Joesoef, suratnya yang bertanggal 29 Maret 1912 menyebutkan; “[Joesoef] sudah sampai usia yang bersih dan seorang anak dengan perawakan tinggi.” Usia Joesoef kala itu menginjak 7 dan sudah waktunya masuk sekolah dasar.

Menurut catatan Gunseikanbu dalam Orang-orang Indonesia yang Terkemuka di Jawa, Raden Joesoef lahir pada 3 Februari 1905.

Kira-kira setahun sebelum Snouck pulang ke Belanda. Joesoef seperti kakak tirinya, Oemar. Dalam surat Hasan Mustapa pada Snouck tanggal 29 Maret 1912 disebutkan, Oemar menempuh pendidikan di sekolah pemerintah di Betawi (Jakarta).

Sebagai cucu dari penghulu dan kerabat bupati, tidak sulit untuk diterima di sekolah dasar elite pemerintah.

Menurut catatan Gunseikanbu pula, Raden Joesoef pernah bersekolah di sekolah dasar 7 tahun Europeesche Lagere School (ELS) dan sekolah menengah 5 tahun Hogere Burger School (HBS).

Namun tak dijelaskan letak sekolahnya. Hanya disebut, Joesoef lulus ELS tahun 1919 dan HBS pada 1925.

Baca Juga:Musibah Gunung Kuda Jadi Sorotan Media AS, Kutip Pernyataan KDMKasus Covid 19 di Asia Naik, Indonesia Justru Turun, Para Ahli pun Ragu 

Lulusan HBS macam Joesoef sebetulnya bisa kuliah, bahkan hingga ke negeri Belanda. Namun, ada halangan bagi Joesoef hingga dia tak kuliah di universitas atau sekolah tinggi.

0 Komentar