CIREBON – Suasana Idul Adha 1446 H yang jatuh pada tahun 2025 ini terasa istimewa bagi warga RT 03 RW 13 Kelurahan Karyamulya, Blok Mekar Sicalung, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Dalam semangat berkurban dan berbagi, warga menyembelih total 4 ekor sapi dan 12 ekor kambing. Angka ini menjadi rekor tersendiri dan mencerminkan kuatnya solidaritas sosial di tengah masyarakat.
Sebanyak tiga ekor sapi diperoleh dari urunan 21 sohibul qurban yang seluruhnya merupakan warga RT 03. Satu ekor sapi lainnya merupakan kurban dari keluarga besar Bapak Rizwan.
Sementara itu, 11 ekor kambing berasal dari individu sohibul qurban, dan satu ekor merupakan sumbangan dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
Baca Juga:XLSMART Raih Tiga Penghargaan Bergengsi, Bukti Kepemimpinan di Era DigitalXLSMART Gencarkan Loyalitas Pelanggan Lewat Program Undian XL BERPESTA
Kegiatan ibadah sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban diselenggarakan oleh Dewan Kemakmuran Musholla (DKM) Al-Istiqomah. Panitia yang berjumlah 64 orang seluruhnya berasal dari warga RT 03, dan melibatkan peran dari berbagai unsur—mulai dari juru sembelih, pengulitan, penimbangan, pengemasan hingga pendistribusian daging.
“Ini bukan sekadar rutinitas ibadah, tapi juga ajang memperkuat ukhuwah. Semua proses dilakukan dengan amanah dan transparan,” ujar Bapak Uus Supriadi, Ketua Panitia Pelaksana.
Mekanisme distribusi daging qurban menyasar 256 kepala keluarga di RT 03 RW 13, serta para ustadz, guru ngaji, petugas kelurahan, penggali kubur, tukang sampah, hingga keluarga dari luar RT yang membutuhkan. Setiap sohibul qurban sapi menerima bagian 3 kg daging dan 2 bungkus daging campur.
Untuk sohibul qurban kambing, haknya berupa satu bagian paha kambing. Penerima umum rata-rata memperoleh satu bungkus daging lengkap dengan uang bumbu, hasil dari penjualan kepala, kaki, dan kulit hewan qurban.
Menariknya, warga tetap dapat menyaksikan prosesi penyembelihan secara terbuka. Namun, saat pencacahan dan penimbangan, area dibatasi hanya untuk panitia sebagai bentuk efisiensi dan menjaga ketertiban. Sistem ini sudah diterapkan selama tujuh tahun dan dipercaya dapat menjaga kelancaran dan keadilan distribusi.
“Alhamdulillah, warga sangat percaya dengan sistem ini. Panitia sudah bekerja secara profesional dan amanah sejak dulu,” tutur Drs. Totang Suhenda, Ketua DKM Al-Istiqomah.
Tak hanya jadi ajang ibadah dan sedekah, momentum ini juga menjadi ruang untuk menumbuhkan nilai kepedulian dan persatuan. Ketua RW 13, Bapak Isyanto, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif warga. “Semangat gotong royong seperti ini adalah modal sosial yang harus kita jaga. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi yang berqurban,” harapnya.