RADARCIREBON.ID – Indonesia Gastronomy Community (IGC) menggelar sosialisasi pendidikan karakter melalui program makan siang bergizi berorientasi Gastronomi Indonesia, Rabu (11/6). Kegiatan ini berlangsung di lantai II Dinas Pendidikan Kota Cirebon dan dihadiri oleh para guru sekolah setempat.
Ketua Umum IGC Ria Musiawan, menjelaskan bahwa agenda IGC di Kota Cirebon bertujuan untuk melestarikan kuliner sekaligus memperkenalkan Program Edukasi Pendidikan Karakter berorientasi Gastronomi Indonesia. Melalui kegiatan edukasi tematik ini, IGC menekankan pentingnya perilaku serta pengalaman makan siang yang sehat dan bergizi di sekolah.
Sejak deklarasi IGC pada Desember 2024 di Jakarta, organisasi ini aktif mengenalkan pendidikan karakter berbasis gastronomi melalui program makanan bergizi gratis di sekolah. Kota Cirebon menjadi kota kedua setelah Bandung yang menjalankan program ini.
Baca Juga:Polres Indramayu Gencarkan Patroli Jam Malam Pelajar, Dukung Pembentukan Karakter Generasi Panca Waluya Pemerintah Kecamatan di Indramayu Bahas Patroli Jam Malam bagi PelajarÂ
Ria mengatakan bahwa pemerintah memiliki program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang luar biasa, dan IGC ingin berkontribusi dalam menyukseskan inisiatif tersebut. Tujuan utamanya adalah menciptakan makna positif sekaligus mengembangkan karakter anak bangsa agar intervensi gizi menjadi optimal, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang peduli terhadap kesehatan, lingkungan, dan mencintai kearifan lokal.
“Saat ini banyak anak yang tidak mengenal jenis sayur, tentu saja sangat menyedihkan,” ungkapnya.
IGC hadir di Cirebon bersama para guru karena ia menilai guru memiliki pengaruh besar untuk memberikan nasehat kepada siswa. Menurut Ria, program Makan Siang Bergizi di sekolah merupakan inisiatif pemerintah yang luar biasa dan sekaligus menjadi kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada generasi penerus bangsa.
Dalam ilmu gastronomi, makanan tidak hanya sebagai kebutuhan biologis, tetapi juga penting dalam membentuk karakter positif, seperti kebersamaan, rasa syukur, dan penghargaan terhadap keberagaman budaya. Makan siang di sekolah menjadi sarana ideal untuk mengajarkan etika makan, kerja sama, kebersihan, dan mindful eating.
Ria menguraikan bahwa gastronomi adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek makanan, mulai dari seni menyiapkan hidangan yang lezat, hubungan makanan dengan budaya, filosofi, sosial-budaya hingga antropologi makanan. Termasuk studi ilmiah tentang perubahan fisik dan kimia makanan selama proses memasak dan saat dikonsumsi. (abd)