RADARCIREBON.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta mengungkapkan dugaan sementara penyebab longsor dan pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.
Dikutip dari Laporan BPBD Purwakarta, disebutkan bahwa cuaca ekstrem menjadi salah satu faktor penyebab pergerakan tanah di kawasan tersebut.
Berikut 4 dugaan penyebab pergerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta;
1. Cuaca ekstrem
Cuaca ekstrem merupakan salah satu faktor penyebab utama. Kawasan ini, memiliki lereng yang curam.
2. Vegetasi kurang
Baca Juga:Sudah 72 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Pasirmunjul PurwakartaBencana Tanah Bergerak Terjadi di Kampung Gintung Purwakarta, Ancam Tol Cipularang, Hanya Berjarak 1 Km
Kemiringan lereng di kawasan ini tidak didukung vegetasi yang memadai lebih rentan terhadap longsor, terutama setelah hujan lebat.
3. Drainase buruk
Pergerakan tanah juga disebabkan sistem drainase yang kurang baik berakibat pada berubahnya pola aliran air, menyebabkan akumulasi air di area tersebut menjadi pemicu gerakan tanah.
4. Zona rentan
Lokasi bencana juga berada di zona kerentanan gerakan tanah menengah. Sejauh ini, diketahui luas gerakan tanah diperkirakan 18.757,15 m² dan keliling 1.045,27 m.
Sedikitnya 72 rumah mengalami kerusakan bervariasi, akibat pergerakan tanah.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, dari 72 rumah tersebut 48 diantaranya rusak berat bahkan ambruk.
Kemudian 14 rumah rusak sedang dan 10 rumah rusak ringan. Akibatnya warga mengungsi di Balai Desa Pasirmunjul dan sementara tinggal di rumah kerabat atau tetangga.
Menurut BPBD Purwakarta, ini merupakan pergerakan tanah keempat sepanjang tahun ini.
Pertama terjadi Minggu, 20 April 2025. Pukul : 22:00 WIB, Rabu, 23 April 2025. Pukul : 20:00 WIB, Senin, 19 Mei 2025 Pukul : 07:00 WIB dan Rabu, 11 Juni 2025 Pukul : 20:32 WIB.
Baca Juga:Kampung Melo, Wisata Budaya yang Eksotis, Hanya 40 Menit dari Labuhan BajoPerjuangan Panjang Melawan Kangker Payudara, Dari Mesir Kuno Hingga Kini, Ancaman Serius Kaum Wanita
Sementara ini, dilakukan pemadaman listrik di lokasi bencana. Sebab, masih terjadi gerakan tanah di area tersebut.
Warga yang berada di zona rawan sudah di evakuasi ke tempat yang aman.