Teknologi Pertahanan Terkini, Drone Menjadi Idola di Tengah Perang Global

Dery Ridwansah/ JawaPos.com
PUSAT PERHATIAN: Tank Harimau APC jadi andalan Indonesia pada acara Indonesia Defence 2025 Expo and Forum di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, akhir pekan kemarin.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID– Pameran dua tahunan Indo Defence Expo & Forum yang berpusat di JIExpo Kemaoyran, Jakarta berakhir Sabtu (14/6). Dalam ajang dua tahunan itu, masyarakat disuguhkan tampilan persenjataan dan perlengkapan tempur yang modern. Mulai dari senapan, pesawat tanpa awak atau drone, mobil, dan lainnya.

Senjata tanpa awak seperti drone menjadi primadona. Misalnya yang paling hangat, serangan Israel ke Teheran, ibu kota Iran, menggunakan drone yang kabarnya diselendupkan terlebih dahulu. Serangan itu berbalas dengan pengiriman 100 buah drone dari Iran ke Israel.

Begitupun dalam peperangan antara Ukraina dengan Rusia yang sudah berlangsung sejak 2022 lalu. Pertempuran tidak hanya terjadi di darat, tetapi juga di udara lewat drone. Baik Ukraina maupun Rusia sama-sama saling serang menggunakan drone.

Baca Juga:Peserta Difabel Ikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer UM-PTKIN dengan Nyaman dan Lancar, Ini Kata PanitiaDorong Pemberdayaan Ekonomi Warga Kecil, Bupati Kuningan Salurkan Bantuan Program PENA

Drone yang digunakan kedua negara dikenal dengan sebutan kamikaze. Yaitu drone yang tugasnya adalah bunuh diri. Drone tersebut dilengkapi dengan senjata yang kemudian meledak saat menabrak target atau sasaran. Drone kamikaze milik Rusia ada yang bernama Shahed-136.

Di ajang Indo Defence Expo & Forum, keberadaan sejumlah drone atau pesawat tanpa awak menyita perhatian pengunjung. Di antara yang terlihat mencolok adalah Drone Baykar Bayraktar TB3 buatan Turki. Drone tersebut masuk kategori pesawat tempur tanpa awak dengan ketinggian menengah dan jarak jauh.

Drone yang didominasi warna putih itu, berbasis di kapal induk milik Turki. Keunggulan dari Drone Baykar Bayraktar TB3 itu adalah mampu lepas landas dan mendarat di landasan jarak pendek. Sebelumnya Indonesia dengan Turki sudah menjalin kerja sama untuk alutsista, di antaranya mendatangkan drone tersebut ke Indonesia sebagai penguatan pertahanan merah putih.

Dari paparan spesifikasinya, drone Baykar Bayraktar TB3 memiliki misi utama untuk menjalankan pengintaian. Meskipun begitu, drone tersebut juga memiliki amunisi yang ditempatkan di bagian bawah sayapnya. Spesifikasi utama drone ini adalah bentang sayapnya 14 meter. Kemudian panjangnya 8,35 meter. Drone tersebut mempunyai kapasitas muatan seberat 280 Kg, berat lepas landas total 1.600 kg, serta daya tahan di udara selama sektiar 21 jam.

Sebagai tuan rumah, Indonesia tidak mau kalah menunjukkan peralatan militer modern. Diantaranya ditunjukkan oleh PT Pindad, perusahaan pelat merah yang berfokus pada perlengkapan militer. Dalam pameran kali ini, Pindad diantaranya mamerkan sejumlah senapan terbaru mereka. Selain itu juga ada tank serta beberapa kendaraan militer.

0 Komentar