Llorente dan Vitinha Ungkap Kesulitan di Piala Dunia Antarklub 2025, Ini Penyebabnya

Piala Dunia Antarklub
Pemain Atletico Madrid dan PSG mengeluhkan cuaca panas yang terik di Pasadena, Amerika Serikat. --FOTO: FIFA.COM
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Piala Dunia Antarklub 2025 berlangsung di negara dengan cuaca panas. Makanya, laga antara Atletico Madrid kontra PSG di Piala Dunia Antarklub 2025 menuai perbincangan.

Selain karena dominasi PSG yang mengalahkan sang lawan dengan skor telak 4-0, laga yang berlangsung di stadion legendaris Rose Bowl juga berlangsung di bawah terik matahari yang menyengat.

Pertandingan berlansung dalam cuaca yang sangat panas, dan dilaporkan suhu saat itu mencai 40 derajat Celcius. Kondisi tersebut juga diperparah dengan tingkat kelembaban yang tinggi, yaitu mencapai 60% kelembaban menurut Sportsbible.

Baca Juga:Pemain Persib Bandung Saddil Ramdani “Ngilmu” di Kampungnya Untuk Berlaga di Piala Presiden 2025Pastikan Listrik Andal, PLN Sukses Lakukan Pemeliharaan Rutin di GI Tasikmalaya Jelang Idul Adha

Hal tersebut memengaruhi performa pemain dari kedua klub. Baik PSG yang memenangi laga maupun Atletico Madrid yang tertunduk lesu akibat kekalahan telak, penggawa kedua tim sepakat jika laga tersebut dimainkan dalam kondisi sulit dan jauh dari ideal.

Marcos Llorente yang memperkuat Atletico Madrid menjadi pemain pertama yang mengeluhkan kondisi di laga tersebut. Pemain yang terkenal dengan stamina kuat dan kecepatan berlarinya ini mengatakan jika mustahil bagi pemain untuk berlaga di kondisi sepanas itu.

Llorente mengatakan jika panasnya cuaca saat pertandingan membuat kuku jempol kakinya terasa sakit, sehingga ia tidak bisa berlari dengan baik.

“Sangat mustahil untuk bermain dengan kondisi seperti ini, di jam seperti itu, dengan cuaca sepanas itu. Cuacanya sangat panas sampai-sampai kuku jempol kaki saya terasa sakit. Saya tidak bisa berlari dengan baik, dan itu sangat sulit dipercaya. Hal ini berlaku untuk semuanya, dan ini bukanlah alasan,” ucap Marcos Llorente dalam sebuah sesi wawancara yang dikutip oleh Sportsbible.

Sementara itu di kubu seberang, PSG juga mengeluhkan hal yang sama. Jawara Liga Champions 2024/25 ini diwakili oleh Luis Enrique selaku pelatih dan Vitinha, yang sama-sama sepakat jika pertandingan berjalan dengan sulit.

Luis Enrique mengatakan meskipun jam pertandingannya menguntungkan bagi penonton di Eropa, namun kedua tim yang berlaga sangat menderita dengan jalannya pertandingan. Ia menambahkan jika mustahil bagi anak asuhnya untuk tampil dengan performa terbaik sepanjang 90 menit, meskipun skor akhir berpihak bagi klub asuhannya.

0 Komentar