RADARCIREBON.ID – Piala Presiden 2025 digelar bulan Juli. Persib Bandung saat ini sedang berpacu dengan waktu. Persib sedang mempersiapkan diri jelang turnamen Piala Presiden 2025.
Seperti diketahui, Piala Presiden 2025 dimulai pada 6 Juli. Waktu yang terbatas tersebut, membuat tim pelatih Persib memutuskan mengaktifkan program latihan mandiri.
Hal itu demi menjaga kondisi pemain sebelum kembali berkumpul secara resmi menuju Piala Presiden 2025. Pelatih fisik Persib Miro Petric menegaskan, program individu bukan sekadar pelengkap.
Baca Juga:Pastikan Listrik Andal, PLN Sukses Lakukan Pemeliharaan Rutin di GI Tasikmalaya Jelang Idul AdhaJelang Real Betis vs Chelsea di Final UEFA Conference League, Antony Menangis, Ini Penyebabnya
Menurutnya, latihan mandiri bagian penting dari strategi menyambut musim baru. Waktunya memang singkat, itulah alasan program latihan individu selama libur sangat krusial.
“Ini menjaga kebugaran dasar para pemain dan memudahkan mereka untuk kembali ke intensitas latihan tim saat berkumpul nanti,” ujar Petric.
Latihan resmi akan dimulai pada 30 Juni, hanya beberapa hari sebelum pertandingan pertama di ajang Piala Presiden.
Dalam turnamen ini, Persib tergabung di Grup B bersama wakil Thailand Port FC dan sesama tim Liga 1 Dewa United. Grup A akan diisi Liga Indonesia All Star, Arema FC, dan klub Inggris, Oxford United.
Turnamen ini bukan sekadar ajang pemanasan. Bagi Maung Bandung, Piala Presiden menjadi bagian integral dari proses menuju kompetisi sesungguhnya.
Yakni Liga 1 dan AFC Champions League Two 2025/2026. Karena itu, kesiapan fisik dan mental menjadi fokus utama sejak awal.
Salah satu pemain yang menunjukkan keseriusan dalam menyambut musim baru adalah Saddil Ramdani.
Baca Juga:Annisa Azizzah, Srikandi PLN UPT Cirebon, Menyulut Semangat Kartini dari Gardu Induk SunyaragiMusorkot KONI Kota Cirebon Sepertinya Gunakan AD/ART, Ini Penyebabnya
Pemain anyar Persib ini tak menunggu jadwal resmi latihan untuk mulai mengasah kebugaran. Sejak dua pekan terakhir, Saddil telah menjalani latihan mandiri secara rutin di kampung halamannya di Kepulauan Muna, Sulawesi Tenggara.
“Setiap pagi saya lari sekitar 90 menit, lalu berenang di kolam mata air Desa Labone. Ini sudah jadi rutinitas harian saya selama di kampung,” ungkap Saddil.
Tak hanya menjaga kondisi fisik, Saddil juga memastikan sentuhan bolanya tetap terasah dengan bermain bersama rekan-rekan lamanya di lapangan sekitar desa.
“Kalau sore cuaca cerah, saya selalu main bola di lapangan dengan teman-teman. Selain seru, ini juga menjaga feeling saya terhadap bola,” tutur Saddil.