RADARCIREBON.ID– Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) PGRI Kabupaten Kuningan masa bakti XXII tahun 2020–2025 sukses digelar di Gedung PGRI Kuningan selama dua hari terakhir, Senin (16/6). Agenda utama Konkerkab kali ini adalah memilih Ketua, Wakil Ketua, dan jajaran kepengurusan PGRI Kuningan untuk masa bakti 2025–2030.
Hasilnya, setelah melalui rangkaian proses yang cukup panjang dan penuh dinamika organisasi, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kuningan akhirnya menetapkan ketua baru untuk periode lima tahun mendatang. Dalam ajang pemilihan yang berlangsung secara demokratis dengan semangat solidaritas yang tinggi, Ida Suprida resmi ditetapkan sebagai Ketua PGRI Kabupaten Kuningan untuk masa bakti 2025 hingga 2030.
Pemungutan suara digelar di Gedung PGRI yang berlokasi di Purwawinangun, Kecamatan Kuningan. Acara tersebut dihadiri oleh para pengurus cabang, wakil-wakil guru dari berbagai tingkat pendidikan, serta tokoh-tokoh pendidikan setempat. Suasana pemilihan berlangsung tertib dan kondusif, mencerminkan komitmen para pendidik terhadap nilai-nilai persatuan dan profesionalisme dalam organisasi.
Baca Juga:NPI Mendesak Kejagung Usut Dugaan Korupsi Rp8,3 T di PT Pupuk IndonesiaRatusan Atlet Selam Ikut Kejurnas Finswimming 2025
Dalam kontestasi tersebut, Ida Suprida berhasil meraih 333 suara, mengungguli pesaingnya, Irsan Fajar, yang memperoleh 302 suara. Persaingan berlangsung ketat, dengan keduanya sama-sama unggul di dua dari empat tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan.
Konkerkab resmi dibuka Bupati Dr H Dian Rachmat Yanuar yang menyampaikan harapannya agar forum ini tidak hanya sekadar pergantian pengurus, tetapi juga menjadi momentum evaluasi dan refleksi atas peran PGRI dalam memajukan dunia pendidikan di Kuningan.
Mengusung tema Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Kuat, Guru Bermartabat Kuningan Melesat, Bupati Dian menekankan pentingnya peran guru sebagai garda terdepan dalam membangun karakter bangsa.
“Guru adalah pusat transformasi bangsa, penggerak kemajuan, dan benteng terakhir karakter generasi. Ketika guru dimuliakan, maka pendidikan akan bermutu. Dan saat pendidikan bermutu, bangsa ini akan maju dan kokoh menghadapi tantangan zaman,” ujar Bupati Dian dalam sambutannya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pendidikan berkarakter sebagaimana yang sering disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, bahwa pendidikan sejatinya tak hanya soal pengetahuan, tetapi juga pembentukan budi pekerti yang luhur.