“Dalam pandangan filosofis, guru adalah suluh dalam kegelapan, penuntun dalam kebingungan, dan penjaga moral bangsa. Keberadaan PGRI bukan hanya organisasi profesi, tetapi simbol kebersamaan para pendidik dalam menjaga marwah pendidikan dan membangun peradaban,” tegasnya.
Sebanyak 96 peserta dari seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan yang memiliki hak suara turut ambil bagian dalam proses demokratis ini. Setiap kecamatan diwakili oleh tiga suara, sehingga total suara menjadi penentu dalam pemilihan kepemimpinan lima tahun ke depan.
Hasil Konkerkab menetapkan Ida Suprida, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Umum PGRI Kuningan periode 2020–2025, terpilih sebagai Ketua PGRI Kabupaten Kuningan masa bakti 2025–2030. Dalam proses pemilihan yang berlangsung demokratis dan penuh kekeluargaan, Ida meraih 333 suara, unggul atas pesaingnya Irsan Fajar yang memperoleh 302 suara.
Baca Juga:NPI Mendesak Kejagung Usut Dugaan Korupsi Rp8,3 T di PT Pupuk IndonesiaRatusan Atlet Selam Ikut Kejurnas Finswimming 2025
Sementara itu, Ketua PGRI sebelumnya, H Pipin Mansur Arifin, tidak mencalonkan kembali setelah mengabdi selama dua periode (2015–2025). Kontribusinya pun mendapat apresiasi dari para peserta atas dedikasi dan pengabdiannya selama satu dekade memimpin organisasi guru terbesar di Kuningan ini.
Bupati Dian berharap kepengurusan yang baru dapat bersinergi lebih erat dengan pemerintah daerah dalam menyukseskan visi Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan, serta terus menjaga semangat kolektif dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah. (ags)