Mossad Sejak Lama Bobol Iran, Apakah Amerika Ada di Belakang Israel?

serangan terhadap israel
Israel tidak hanya mengalami serangan militer, tetapi juga keamanan siber. Foto: Israel Ministry of Foreign Affairs/FB - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Israel mulai melakukan rentetan serangan ke Iran pada Jumat, 14 Juni 2025 WIB, dini hari. Zionis itu menyerang berbagai fasilitas nuklir di wilayah Iran, termasuk Ibu Kota Teheran.

Dalam aksi serangan itu telah menewaskan sejumlah petinggi militer dan ahli nuklir negeri yang dulu disebut Persia itu. Di antara yang menjadi korban adalah penghubung komunikasi antara Iran dan Amerika Serikat (AS), Ali Shamkhani.

Mengapa Israel gampang sekali menyerang Iran? Penggiat media sosial dengan akun bernama Ben mengungkap, semuanya karena peran Mossad. Sudah lama mata-mata Israel itu membobol Iran.

Baca Juga:Satu Orang Dua Topi, Cara Vietnam Lakukan Efisiensi EkstremSejak Gubernur KDM, Cirebon Masuk Wilayah Budaya Sunda Wetan

“Israel resmi meledakkan kota-kota Iran dengan serangan dahsyatnya. Fasilitas nuklir, rumah para jenderal, hingga markas pasukan elit ikut jadi kuburan. Dan ternyata Mossad sudah sejak lama membobol Iran,” tulis Ben memulai tweetnya di media sosial X.

Mossad atau Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim merupakan dinas rahasia Israel. Organisasi ini menjadi salah satu entitas utama dalam Komunitas Intelijen Israel. Selain ada Aman dan Shin Bet. Namun Mossad-lah yang paling bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen dan operasi rahasia.

Apakah AS berada di belakang Israel? Walaupun tidak ada informasi yang pasti soal itu, tapi setidaknya menurut Ben, AS tahu rencana penyerangan terhadap Iran tersebut.

Sebab, beberapa hari sebelum serangan, AS menarik staf non-esensial dari kedutaannya di Baghdad, Irak. AS juga memberi izin keluarga diplomat keluar dari Bahrain dan Kuwait.

Ben menyebutkan serangan itu terkait dengan ketegangan negosiasi nuklir AS dengan Iran. Maka pada pukul 03:00 dini hari Jumat, 13 Juni 2025, Israel resmi meluncurkan operasi militer besar, “Rising Lion”. Ada 200 pesawat tempur (F-35, F-16, F-15) menyerang 100 target di Iran dengan 330 amunisi.

Gelombang pertama, yang menjadi sasaran Israel adalah fasilitas nuklir Iran di Nantanz, Teheran, dan Jonoul. Juga menyerang pabrik rudal Iran. Sirene dan ledakan menghujani langit Iran.

Lalu ada ledakan keras terus terdengar di Teheran. Mereka juga menargetkan lokasi rumah jenderal, para ilmuwan nuklir dan markas pasukan elite. Kebakaran pun terjadi di berbagai gedung.

0 Komentar