Mossad Sejak Lama Bobol Iran, Apakah Amerika Ada di Belakang Israel?

serangan terhadap israel
Israel tidak hanya mengalami serangan militer, tetapi juga keamanan siber. Foto: Israel Ministry of Foreign Affairs/FB - radarcirebon.id
0 Komentar

Beberapa tokoh kunci Iran dilaporkan tewas. Seperti Hossein Salami, Pimpinan Garda Revolusi, Ismail Qaani atau Komandan Pasukan Quds dan Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran.

Juga ada Golak Ali Rashid, Wakil Kepala Staf dan 2 ilmuwan nuklir Fereydoun Abbasi dan Mohammad Mehdi Tehranchi.

Israel memakai rudal khusus penembus bunker untuk menghancurkan gudang rudal bawah tanah Iran. Tapi, bagaimana Israel bisa tahu semua lokasi ini?Jawabannya adalah Mossad.

Baca Juga:Satu Orang Dua Topi, Cara Vietnam Lakukan Efisiensi EkstremSejak Gubernur KDM, Cirebon Masuk Wilayah Budaya Sunda Wetan

Menurut laporan, Mossad telah lama menyusup dan bahkan telah membangun pangkalan drone rahasia di dalam Iran selama bertahun-tahun. Drone ini dikirim melalui operasi rahasia untuk menyerang target strategis.

Banyak bangunan di Tehran terbakar akibat serangan drone Israel. Jubir militer Iran bersumpah akan membalas dengan keras, menyebut serangan ini kejahatan yang melanggar hukum internasional.

Pukul 09:00 pagi, Kepala staf Israel menyebut ini sebagai pertempuran untuk bertahan hidup, alias membela diri. Intelijen Israel berhasil mengacaukan sistem pertahanan udara Iran untuk memastikan keberhasilan serangan udara.

Iran membatalkan putaran keenam negosiasi nuklir dengan AS yang dijadwalkan pada 15 Juni. Mereka juga menunjuk pengganti sementara. Yakni Ahmad Vahidi sebagai pimpinan sementara Garda Revolusi dan Habibollah Sayyari sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata.

Korban sipil di Iran pun berjatuhan. Tim pertahanan sipil Iran dikerahkan ke reruntuhan. Kemudian mereka melaporkan ada 5 warga sipil tewas. Juga ada 100 lebih luka-luka. Termasuk perempuan dan anak-anak

Akibat dari serangan di wilayah sipil Teheran. Tidak ada kebocoran nuklir. TV pemerintah Iran menyatakan bahwa tidak ada radiasi nuklir akibat serangan ke fasilitas di Natanz di Provinsi Isfahan.

Dampak global serangan Israel tersebut antara lain adalah harga minyak melonjak. Minyak Brent, naik 8.2% atau 75 USD/barel. Minyak AS naik 8.5% atau 73.8 USD per barel. Para analis berkomentar, bahwa serangan ini memicu peningkatan risiko besar di pasar.

Baca Juga:Kali Ini Israel Apes, Ada Serangan Lain yang Harus Diterima, Lebih Dahsyat dari Rudal-rudal IranPantas Mulus! Labuan Bajo, Contoh Pembangunan Jalan yang Benar, Cirebon Harus Belajar, Ini Alasannya

Sementara AS menyangkal jika mereka terlibat. “Kami tidak terlibat,” ungka mereka. Namun, mengakui jika tetap meningkatkan kewaspadaan untuk melindungi pasukan dan aset mereka di Timur Tengah.

0 Komentar