RADARCIREBON.ID- Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP Eko Iskandar bersama jajarannya mengunjungi rumah korban yang tertimbun Galian C Argasunya, Kota Cirebon, Jumat siang (20/6/2025).
“Kita melayat untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Kebetulan korban dua saudara kandung,” kata Eko usai mengunjungi rumah korban di Karanganyar, Kedung Jumbleng, Kelurahan Argasunya.
Eko mengaku turut prihatin dengan kondisi keluarga almarhum. Pasalnya, almarhum mempunyai anak usia 2 tahun. Satu almarhum lagi, istrinya sedang hamil. Kondisi itu membuat pihaknya bersimpati.
Baca Juga:Rencana Pemekaran Daerah: Tak Hanya Cirebon Timur, Ada Juga 5 Provinsi Baru di Jabar, Apa Saja?Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C di Beber
Terkait dengan kepastian hokum, Eko kembali menjelaskan bahwa kasus yang terjadi di Galian Argasunya berbeda dengan lomgsor yang terjadi di Gunung Kuda, Dukupuntang. Di Gunung Kuda, kata dia, itu merupakan pertambangan yang melibatkan perusahaan.
Sementara tambang yang di Argasunya sudah lama tutup. Namun, masi tetap dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mencari nafkah dengan alat seadanya atau dengan cara penambangan tradisional.
Mereka cara menambang dengan cara sembunyi-sembunyi dari pengawasan pemerintah. Lantaran, pihak pemerintah sudah melarang agar tidak melakukan penambangan.
“Sudah sering dilakukan sosialisasi dan peringatan oleh pemerintah setempat, lurah, camat, RT, RW, termasuk juga dari pemerintah daerah. Kita tanggal 2 Juni kemarin datang ke lokas itu juga, kita pasang imbauan dan peringatan. Sekarang kita tutup akses yang menuju tempat itu,” katanya.
Eko melihat, kasus di Argasunya harus mengedepankan faktor sosial, yakni bagaimana pihak memikirkan solusi terlebih dahulu dan tidak perlu memikirkan bagaimana penegakan hukumnya. “Jadi penegakan hukum, dalam hal ini adalah belakangan atau ultimum remedium. Kita bagaimana fokus mencarikan solusi supaya masyarakat ini tidak lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang beresiko,” terangnya.
Eko mengaku sudah kordinasi dengan Walikota Cirebon dan unsur Forkopimda untuk bagaimana mencari solusi agar tidak ada lagi masyarakat yang bersembunyi-sembunyi menambang pasir.
Sementara Lurah Argasunya, Mardiansyah mengatakan pasca kejadian longsor kemarin, pihaknya melakukan pengawasan yang ketat, mencegah agar tidak ada lagi masyarakat yang menambang pasir.
Baca Juga:Dikunjungi Wakil Walikota Cirebon, Warga Argasunya Sepakat Tutup Galian CSetelah Gunung Kuda, Kini Galian C Argasunya Longsor, 2 Orang Meninggal
“Saya sudah monitor semuanya, tidak ada lagi yang menggali. Sudah berhenti total, tidak ada pergerakan truk yang mengambil pasir. Kita sudah mengimbau ke warga agar tidak menggali lagi, sudah cukup jangan sampai ada korban lagi,” terangnya.