Persyaratan untuk seleksi di antaranya dengan membuat video kreatif, melakukan pengabdian masyarakat, kemudian membuat resensi buku dan esai. Sementara yang boleh mengikuti Duta Baca hanya mahasiswa tingkat 1 dan tingkat 2.
Dari 25 pendaftar, terjaring menjadi 13. Kemudian diseleksi lagi menjadi 5 pasang pada momen grand final itu. Pada grand final memperebutkan juara 1, 2 dan juara 3. Kemudian ada juara harapan 1 dan juara harapan 2. “Juga ada pemenang video paling kreatif dan peserta terfavorit dengan jumlah suka atau like terbanyak di Instagram,” ucap Nurhamidah.
Ia berharap, melalui Duta Baca yang dihelat setiap tahun, dapat menggaungkan lagi semangat literasi di Kampus UBHI Ciremai. “Serta mereka dapat menjadi sosok influencer untuk mahasiswa di UBHI Ciremai dan umumnya di masyarakat, dengan program kerja yang mereka buat di kegiatan Duta Baca ini,” tuturnya.
Baca Juga:Rencana Pemekaran Daerah: Tak Hanya Cirebon Timur, Ada Juga 5 Provinsi Baru di Jabar, Apa Saja?Polresta Cirebon Segel Tambang Galian C di Beber
Nurhamidah menambahkan, peserta telah melewati tahapan sebelum sampai pada 5 besar atau grand final. Seperti wawancara, tes tertulis hingga presentasi program kerja. “Kemudian ada penilaian video yang dibuat oleh mereka. Juga dilakukan penilaian program; bagus atau tidak,” jelas Nurhamidah.
Sementara untuk para juri, yaitu dari komunitas pegiat literasi dan Dispusip Kota Cirebon. Juri ketiga dari internal kampus yang berlokasi di Jalan Pangeran Drajat, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, itu.
Nurhamidah menambahkan, juri dari eksternal kampus dipilih karena untuk memberikan penilaian yang seobjektif mungkin. “Jadi memang harus juri dari luar untuk melihat kualitas kita,” pungkas Nurhamidah. (ade)