Data Warga Miskin: Kabupaten Cirebon 245 Ribu, Kota Cirebon 34 Ribu

data warga miskin cirebon
Rumah warga Kelurahan Kesenden, Kota Cirebon, masuk dalam data Dinsos sebagai warga penerima bansos. Foto: abdullah-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon masih cukup tinggi. Dari total 2.452.563 jiwa penduduk, sekitar 11 persen atau 245.920 orang tercatat sebagai warga miskin. Bahkan, 1,3 persen atau sekitar 27.714 jiwa masuk kategori miskin ekstrem. Sementara di Kota Cirebon, data warga miskin sekitar 34 ribu.

Data warga miskin diperoleh Radar Cirebon dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota Cirebon. Data miskin warga Kabupaten Cirebon seperti disampaikan oleh Kabid Penanganan Fakir Miskin pada Dinsos Kabupaten Cirebon, Astri Diana Ekasari SPi MTrPi.

Ia mengungkapkan, saat ini data kemiskinan sedang masa peralihan. Yakni dari DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) ke Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN.

Baca Juga:SPMB untuk SMP di Kabupaten Cirebon Dimulai 23 Juni 2025, Simak AturannyaDaftar Ulang SPMB SMA di Cirebon, Ortu Ikut Alur Saja

“Saat ini data kita sedang peralihan. Dari DTKS ke DTSEN. Tapi data peralihan itu belum resmi dirilis. Meski menggunakan DTSEN, ke depannya tetap ada verivikasi dan validasi secara berkala,” kata Astri kepada Radar Cirebon, Minggu (22/6/2025).

Astri mengungkapkan bahwa verifikasi dan validasi terkahir yang dilakukan Dinas Sosial per Febuari 2025 untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) jumlahnya mencapai 1,5 juta jiwa. Namun, tak semua DTKS itu dapat bansos. Selain itu, di dalam DTKS tak ada sistem pemeringkatan seperti DTSEN.

“Kenapa jumlah DTKS Kabupaten Cirebon membengkak, salah satu pemicunya syarat untuk mendapatkan KIS atau KIP itu harus terdaftar dalam DTKS,” terangnya.

Menurutnya, angka kemiskinan dan miskin ekstrem di Kabupaten Cirebon itu berdasarkan data tahun 2024 yang dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Sebab data terbaru belum bisa dipublikasikan secara resmi oleh BPS. Selain itu, datanya masih berubah-ubah.

“Data yang kami gunakan saat ini masih mengacu pada data tahun 2024 dari BPS. Data terbaru dari DTSEN belum dirilis secara resmi, sehingga kita belum berani menyampaikan angka pasti karena masih dalam tahap validasi,” jelas Astri.

Ia mengungkapkan, data terakhir warga miskin dan miskin ektrem dari 2.452.563 jumlah penduduk Kabupaten Cirebon, 245.920 masuk tegori miskin dan 27.714 kategori miskin ekstrem.

Astri menambahkan, DTSEN merupakan sistem data sosial ekonomi yang lebih terintegrasi. Data ini hasil sinkronisasi dari tiga sumber utama. Yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsos), dan Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Artinya, semua data itu diolah BPS untuk menghasilkan basis data yang lebih akurat dan mutakhir.

0 Komentar