Fenomena ini menjadi potret buram krisis moral di kalangan pelajar yang kian hari kian mengkhawatirkan. Tak sedikit masyarakat yang mengaitkan kasus ini dengan serangkaian kejadian lain, seperti tawuran pelajar, konten joget TikTok vulgar, hingga bullying di sekolah, yang menunjukkan betapa rapuhnya pendidikan karakter saat ini.
Kini, publik mendesak Dinas Pendidikan Tulungagung untuk turun tangan dan mengevaluasi acara-acara perpisahan di sekolah, agar tak lagi dijadikan ajang hiburan bebas tanpa nilai pendidikan. Karena yang dipertaruhkan bukan hanya reputasi sekolah, tapi juga masa depan generasi muda Indonesia. (jp)