Sebagai pengimpor minyak, harga BBM naik drastis. Bisa USD 150 per barel. Memicu inflasi dan kenaikan harga barang. Selain itu rantai pasok terganggu, biaya logistik melonjak, industri tertekan. Juga APBN terbebani jika subsidi BBM ditambah.
Selat Hormuz bukan hanya jalur minyak, tapi juga jalur perdagangan global. Siapa yang bisa menghentikan ini?
Sekarang bukan lagi soal apakah perang sudah dimulai, tapi bisakah ada pihak yang cukup bijak dan waras untuk meredakan situasi ini sebelum semua terjerumus ke krisis global yang lebih buruk? Tanpa diplomasi, perdamaian tak akan pernah terwujudkan.