RADARCIREBON.ID- Angkatan Bersenjata Iran memperingatkan Israel dan Amerika Serikat (AS) untuk tidak melanggar gencatan senjata yang telah disepakati.
Hal tersebut seperti diberitakan media Iran, Mehr News Agency. Media tersebut mengutip pernyataan juru bicara Khattam al-Anbiya Markas Pusat, Kolonel Ebrahim Zolfaghari.
Jika kesepakatan diingkari, menurut Ibrahim, Angkatan Bersenjata Iran akan merespons dengan menyerang Iran dan Israel. Kedua negara itupun layak disebut sebagai penjahat perang.
Baca Juga:Ada Insiden Rasisme di Laga Real Madrid vs Pachuca, Ruediger Jadi Korban, Ini Reaksi FIFALyon Resmi Degradasi ke Divisi 2 Liga Prancis Karena Banyak Utangnya
Ibrahim pun memperingatkan AS dan rezim kriminal Zionis untuk belajar dari serangan Iran ke pangkalan perang yang berbasis di Al-Udem, Doha, Qatar.
Dia pun menyebut jika rezim Israel telah frustrasi. Zionis itu kemudian menggunakan cerita bohong. Bahkan sudah terbiasa melanggar kepakatan.
Rezim Zionis juga sangat agresif melanggar wilayah udara Iran. Misalnya dengan drone mereka. Kemudian menyerang beberapa bagian Iran.
Angkatan bersenjata Iran sepenuhnya siap menghadapi segala jenis agresi Israel dan AS.
Sebelumnya pada hari Selasa, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) akan mengawasi seluruh wilayah itu, setelah gencatan senjata. Siapa tahu Zionis diam-diam melalukan pelanggaran.
IRGC mengatakan, mereka menyerang target militer Israel dengan rudal sebagai pembalasan atas serangan awal pada Selasa di Iran. Hal itu dianggap sebagai “pelajaran bersejarah” dalam pendahuluan gencatan senjata.
Semenrara itu warga Teheran mengadakan pertemuan. Tujuannya untuk berterima kasih kepada angkatan bersenjata setelah gencatan senjata disepakati.
Baca Juga:Benfica Kalahkan Bayern 1-0, Rebut Puncak Grup C dan Cetak SejarahSPMB Tingkat TK, SD, dan SMP di Kota Cirebon Dimulai: Harus Berjalan Sesuai Aturan
Warga ibukota Iran tersebut berkumpul di Lapangan Enghelab, Teheran pada hari Selasa. Mereka menyatakan berterima kasih kepada pasukan bersenjata negara itu. Terutama setelah gencatan senjata dan pasca diserang Israel dan AS.
Para peserta pertemuan itu meneriakkan slogan-slogan. Juga menegaskan kembali dukungan mereka yang tidak tergoyahkan untuk perlawanan angkatan bersenjata negara itu terhadap ancaman eksternal.
Warga dari semua lapisan masyarakat, terutama anak-anak dan wanita, memegang bendera suci negara itu. Juga mengangkat gambar Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.
Selain itu mereka juga mengecam dan menghujat agresi Israel. Juga mengungkapkan rasa jijiknya terhadap Israel dan agresi AS.
Dalam pertemuan tersebut, mereka meneriakkan slogan-slogan. Selain itu juga memuji Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Angkatan Darat, Basij dan Pasukan Penegak Hukum di negara tersebut.