RADARCIREBON.ID – Belum lama ini, Pentagon membocorkan fakta bahwa Amerika Serikat (AS) kalah dalam setiap simulasi perang versus China.
Bahkan rudal hipersonik China bisa menghancurkan Negeri Paman Sam tersebut hanya dalam hitungan 30 menit.
Soal bocoran Pentagon itu diungkap oleh Ben Attha, pengamat internasional. Melalui threads paling spektakuler di media sosial X, Ben menguraikan kekuatan persenjataan antara AS dan China.
Baca Juga:Muharram jadi Bulan Berkabung bagi Iran, Ada Tazieh hingga Nakhl Gardani, Peringati Tragedi KarbalaAyatollah Khomeini: Trump Mulut Besar dan Biasa Berbohong
Mendengar bocoran dari Pentagon tersebut, memaksa Presiden AS, Donald Trump membangun senjata terakhirnya. Yakni Golden Dome dengan ribuan satelit bersenjata di orbit bumi, membuat luar angkasa menjadi medan perang.
“Inilah awal babak baru Perang Dunia Amerika vs China ditambah sekutu,” tulis Ben Attha.
Persaingan antara dua kekuatan dunia ini memang makin panas. Sekarang berubah menjadi perlombaan mengembangkan senjata canggih.
Pada November 2024, sebelum Trump resmi kembali menjadi Presiden, calon Menhan AS Pete Hegseth membuat pernyataan mengejutkan.
Pertama, China mempunyai rudal hipersonik yang bisa menghancurkan kapal induk Amerika hanya dalam 20 menit. Kedua, dalam simulasi perang, AS selalu kalah dari Tiongkok. Ketiga, China unggul dalam teknologi militer, terutama rudal hipersonik atau super cepat.
Tiongkok mempunyai rudal hipersonik yang membikin AS was-was. Dan Trump pun berjanji akan segera mengalahkan rudal China tersebut.
Pada Mei 2025, Trump resmi di Gedung Putih.Hegseth berdiri di sampingnya dan mengumumkan proyek raksasa bernama “Golden Dome” atau Kubah Emas. Ini merupakan sistem pertahanan udara untuk melindungi seluruh wilayah AS dari semua jenis rudal.
Baca Juga:Tutup Selat Hormuz, Picu Perang Dunia ke-3, Indonesia Sangat Terganggu Amerika Serikat Terkecoh, Misi Gagal, Uranium Iran Sudah Dipindah Sebelum Diserang
Ini sebenarnya lanjutan ambisi lama era mantan Presiden Reagan. Menurut Trump, proyek Golden Dome ini bisa menangkal semua jenis rudal hipersonik, nuklir, bahkan yang datang dari luar angkasa sekalipun.
Total anggaran proyek tersebut mencapai USD 175 miliar, dengan dana awal USD 25 miliar. Tapi, sistem pertahanan ini berbeda dari yang biasa. Biasanya pertahanan udara berbasis darat.
Berbeda dengan Golden Dome. Sistem ini memakai jaringan satelit dan interceptor di luar angkasa. Tujuannya mendeteksi dan menembak jatuh rudal sejak awal diluncurkan. Termasuk rudal hipersonik, orbit, atau nuklir.