MADRID – Polisi Spanyol menangkap seorang pria berusia 19 tahun karena membuat ancaman daring terhadap Alvaro Morata dan keluarganya. Ancaman datang setelah kapten La Roja itu gagal mengeksekusi penalti saat melawan Portugal di final UEFA Nations League.
Istri Morata, Alice Campello, mengecam para provokator daring sambil membagikan beberapa pesan kebencian yang mereka terima setelah kekalahan timnas Spanyol 3-5 melalui adu penalti dalam pertandingan perebutan gelar pada 9 Juni lalu.
Polisi mengonfirmasi pada Selasa bahwa seorang pemuda telah ditangkap di Malaga, Spanyol, setelah ia mengaku telah mengunggah komentar kebencian di akun daring pribadinya kepada Morata.
Baca Juga:SPMB Tingkat TK, SD, dan SMP di Kota Cirebon Dimulai: Harus Berjalan Sesuai AturanWalikota Cirebon Kaget Banyak yang Ngaku Kerja Galian C Argasunya, Perlu Data Ulang
Pelaku awalnya berusaha menutupi bahwa ia bertanggung jawab atas ancaman daring tersebut dengan melaporkan kepada polisi bahwa akunnya telah diretas.
“Ketidakkonsistenan dalam pernyataan pelapor, yang mencari alibi untuk menutupi fakta bahwa ia adalah penulis komentar tersebut, serta pemeriksaan lain yang dilakukan oleh agen siber, akhirnya memberatkan tersangka yang mengakui fakta tersebut,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.
Morata, yang dipinjamkan ke Galatasaray dari AC Milan, meragukan masa depannya untuk kembali berseragam La Rojasetelah penaltinya ditepis oleh kiper Portugal Diogo Costa.
“Ada kemungkinan saya tidak akan kembali pada bulan September (untuk kualifikasi Piala Dunia 2026),” ujar mantan penyerang Atlético Madrid itu tentang masa depannya untuk kembali memimpin timnas Spanyol.
“Saya merasa kasihan pada rekan satu tim saya, tetapi itu bagian dari kehidupan. Penalti? Saya tidak bisa menerimanya dengan baik. Saya bisa melakukannya lebih baik, tetapi tidak ada yang bisa saya lakukan lagi sekarang,” jelasnya.
Morata yang kini berusia 32 tahun telah mencatatkan 37 gol dalam 86 penampilan untuk timnas Spanyol dan dipercaya Luis de la Fuente menjadi kapten tim nasional menuju gelar Nations League 2023 dan kejayaan Euro 2024 lalu.
Bekas striker Chelsea ini merupakan satu-satunya penyerang bertipe No.9 yang saat ini masih dipanggil untuk memperkuat La Roja, di mana pelatih de la Fuente selalu mempercayakan posisi ujung tombak mereka kepada penyerang bertipe false nine seperti Mikal Oyarzabal dan Dani Olmo.