Didominasi di Sekolah, Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Kota Cirebon Masih Tinggi

Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan
Illustrasi Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Foto: Eep/ Radar Cirebon
0 Komentar

Lalu, 1 dari 10 laki-laki juga pernah mengalami hal serupa.

Kemudian, 1 dari 2 korban pelecehan seksual mengalaminya saat masih di bawah umur.

Tiga lokasi yang paling banyak terjadi pelecehan seksual di ruang publik antara lain: jalan umum 33 persen, transportasi umum (termasuk halte) 19 persen, sekolah dan kampus 15 persen

Adapun bentuk pelecehan seksual yang paling sering dialami korban di ruang publik, terdiri dari: 60 persen secara verbal, seperti komentar tidak pantas tentang tubuh, siulan, klakson, komentar seksual, hingga ajakan atau gestur kasar.

Baca Juga:FKSS Jabar Kirim Surat Terbuka untuk PrabowoBeras Sumbang Inflasi di Kota Cirebon Tertinggi 

Lalu, 24 persen secara fisik, mulai dari disentuh, digesek, dikuntit, diintip, hingga difoto tanpa izin.

Kemudian, 15 persen secara visual, termasuk gestur vulgar, tatapan tak senonoh, hingga memperlihatkan alat kelamin atau melakukan masturbasi di depan umum.

DP3APPKB berharap kesadaran masyarakat terhadap isu kekerasan ini semakin meningkat, serta mendorong semua pihak untuk aktif melaporkan dan mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak. (abd)

0 Komentar