Ortu di Cirebon Serbu Toko Seragam Sekolah, Rogoh Kocek Dalam-dalam demi Anak

ortu di cirebon belanja sergam anak sekolah
Para orang tua mendatangi salah satu toko di Jl Lawanggada Kota Cirebon, Kamis (3/7/2025). Mereka membeli seragam, sepatu, tas, buku, dan lainnya. Foto: ade gustiana-radar cirebon.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Kebutuhan sekolah di tahun ajaran baru membuat orang tua mumet! Biaya seragam, alat tulis beserta keperluan lainnya butuh merogoh kocek dalam-dalam.

Pantauan Radar Cirebon, sejumlah toko seragam sekolah di Jalan Lawanggada, Kota Cirebon, disesaki mayoritas ibu-ibu, Kamis (3/7/2025). Mereka datang membawa anak, untuk mencoba langsung seragam sekolah yang hendak dibeli. Karena ketika kekecilan atau kebesaran, bisa langsung ditukar. Memilih ukuran yang paling sesuai.

Sementara para suami atau bapak-bapak, hanya memantau. Berdiri tak jauh dari toko seragam tujuan. Salah satu orang tua, Hani, menghabiskan uang hingga Rp589.000 untuk keperluan sepatu, baju SD dan pramuka, masing-masing 1 setel.

Baca Juga:Soal Gedung Setda Kota Cirebon, BPK dan Kejaksaan Diminta Bekerja CepatBicara Nasib Bandara, KDM: Saya Harus Sayang Sama Husein dan Kertajati

“Untuk anak perempuan saya kelas 6 SD, karena baju merah putih dan pramuka sebelumnya sudah tidak muat,” kata Hani kepada Radar Cirebon usai berbelanja.

Mida, penjaga salah satu toko seragam di Jalan Lawanggada mengatakan bahwa, sejak akhir Juni, seragam banyak diburu para orang tua. Akumulasi pembeli hingga 2 sampai 3 kali lipat dibanding hari biasa.

“Paling banyak kebutuhan seragam SD, karena kalau SMP dan SMA biasanya sudah dari sekolah masing-masing,” jelas penjaga toko seragam yang buka pukul 08.30 hingga 17.00 WIB tersebut.

Namun, kata Mida, tahun ini tak lebih banyak dari tahun lalu. Ia tak menyebut alasan pasti. “Mungkin pengaruh dari penjualan secara online juga, jadi yang beli di sini berkurang,” jelasnya.

Sementara itu, Bbukan kebetulan bagi Emi. Anak bungsu perempuan ibu rumah tangga berusia 49 tahun itu baru lulus SD. Lanjut pendidikan di salah satu pesantren di Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.

Sementara anak laki-lakinya, lulus SMP. Sedang dalam proses pendaftaran di salah satu SMA negeri di Kota Cirebon. “Bikin mumet, tapi ya harus dicukupi karena untuk pendidikan dan masa depan anak,” kata Emi kepada Radar Cirebon, Kamis (3/7/2025).

Ia merinci biaya pengeluaran tersebut. Baju batik di salah satu Madrasah Aliyah (MA) swasta sebesar Rp80 ribu. Lalu seragam olahraga Rp100 ribu. Rok hitam dan seragam atasan putih Rp180 ribu. “Biaya pendaftaran ke pesantren sekitar Rp1 juta. Belum termasuk kebutuhan selama di pesantren seperti kasur, peralatan mandi dan sebagainya,” jelas Emi.

0 Komentar