Calon Pahlawan Nasional dari Cirebon Dijuluki Singa dari Jawa Barat

syarat kiai abbas cirebon jadi pahlawan nasional terpenuhi
Tim TP2GN turun ke Cirebon untuk melakukan verifikasi terhadap usulan calon pahlawan nasional KH Abbas Abdul Jamil, Jumat (4/7/2025). 
0 Komentar

Dijelaskan dalam surat tersebut, KH Abbas Abdul Jamil berjasa dalam menjaga kemerdekaan Republik Indonesia melalui perannya dalam memimpin Perang 10 November 1945. “Memiliki peran dan jasa dalam mempertahankan kemerdekaan RI, yaitu terlibat aktif dalam proses perumusan resolusi jihad 22 Oktober 1945 di Surabaya dan memimpin masa pejuang dari Pesantren Buntet Cirebon untuk berjuang dalam pertempuran 10 November 1945,” tulis surat rekomendasi itu.

Selain berperan penting dalam Perang 10 November 1945, Kiai Abbas juga sosok ulama multidisipliner. Ia ahli dalam bidang fiqih, tarekat, hingga qiraat. Dalam pengantarnya pada kitab Kifayatul Mustafid li maa ‘Ala min al-Asanid yang menguraikan sanad keilmuan Syekh Mahfudz, Musniduddunia Syekh Yasin bin Isa al-Fadani menyebut Kiai Abbas sebagai ulama yang muncul berkat didikan Syekh Mahfudz.

Prof KH Ibrahim Hosen, ulama ahli fiqih, mengaku pernah mengaji fiqih kepada Kiai Abbas. “Fiqih itu luas. Jangan terpaku pada satu mazhab saja,” kata Kiai Abbas kepadanya itu suatu ketika, sebagaimana termaktub dalam buku Menapak Jejak, Mengenal Watak: Biografi Ringkas 29 Tokoh NU.

Baca Juga:Ortu di Cirebon Serbu Toko Seragam Sekolah, Rogoh Kocek Dalam-dalam demi AnakKejari Kota Cirebon akan Umumkan Tersangka Dana PIP Dulu, Gedung Setda Menyusul

Dalam bidang tarekat, Kiai Abbas merupakan sosok Mursyid Tarekat Syatariyah. Ia mendapatkan ijazah tarekat tersebut dari ayahnya, KH Abdul Jamil, dari kakaknya KH Soleh, dari KH Muhammad Anwar Kriyan, dari Kiai Asy’ari Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah.

Ia juga mengangkat Kiai Muslih dari Jepara sebagai mursyid tarekat tersebut. Bahkan, Kiai Abbas juga menjadi mula penyebar tarekat Tijaniyah di Indonesia dengan meminta adiknya, KH Anas Abdul Jamil untuk mengambil dan menyebarkannya.

Kiai Abbas juga ahli dalam qiraar, terbukti dengan pernah kitab Hirzul Amani wa Wajhut Tahani atau yang dikenal dengan Matan Asy-Syatibiyah. Kitab berisi seribuan nadham yang membahas cara membaca Alquran itu diajarkan kepada ulama utusan Banten, yakni KH Tb Sholeh Ma’mun. Kiai Sholeh dikenal sebagai salah satu pendiri dan ketua Jam’iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU). (den/rc)

0 Komentar