RADARCIREBON.ID – Lalapan dan sambal merupakan pelengkap wajib dalam kuliner khas Sunda. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah restoran Sunda mulai menyajikan menu jukut goreng, yang kini menjadi salah satu hidangan favorit di Warung Tiga Rasa.
Mengusung konsep makanan khas Sunda, hidangan di Warung Tiga Rasa selalu disajikan lengkap dengan sambal dan lalapan. Sesuai namanya, warung ini menawarkan tiga varian sambal pilihan, yaitu sambal goreng terasi matang, sambal dadak terasi, dan sambal goang.
Selain lalapan segar, menu sayuran goreng juga menjadi primadona. Dua yang paling digemari adalah bayam goreng dan jukut goreng.
Baca Juga:Kuota Beasiswa Belajar ke Timur Tengah di Pesantren Bina Insan Mulia MelimpahAnggaran Bagi Hasil PKB Belum Masuk, DPUTR Garap Jalan Dengan Anggaran Dari APBD Kabupaten Cirebon
“Jukut goreng ini sebenarnya adalah selada air yang digoreng. Disebut ‘jukut’ karena bentuknya menyerupai rumput setelah digoreng. Dalam bahasa Sunda, ‘jukut’ berarti rumput,” jelas Kiki Khoirunnisa, pemilik Warung Tiga Rasa.
Menu ini semakin menggugah selera saat disantap bersama nasi panas dan beragam lauk goreng. Pilihannya antara lain: ayam goreng, usus, kulit ayam, paru, babat, ceker tanpa tulang, sate jando, jengkol, hingga petai.
Yang menarik, jika biasanya serundeng terbuat dari parutan kelapa, di sini serundeng menggunakan parutan laos (lengkuas), sehingga memberikan rasa gurih dan aroma khas yang unik.
“Menu best seller kami antara lain ayam goreng, kulit goreng, jukut goreng, dan bayam goreng,” tambah Kiki.
Dengan harga mulai dari Rp5.000, satu porsi menu lengkap—terdiri dari nasi, lauk pauk, sambal goreng terasi matang, lalapan, dan es teh sepuasnya—dibanderol hanya Rp25.000.
“Warung Tiga Rasa hadir karena saya pribadi sangat menyukai kuliner khas Sunda, tapi belum banyak pilihan di Cirebon. Semoga tempat ini bisa jadi alternatif untuk makan siang atau sore hari,” tutupnya. (apr)