RADARCIREBON.ID – Animo masyarakat untuk membawa sampah rumah tangga ke bank sampah sebagai bentuk penukaran dengan barang, uang, atau tabungan semakin meningkat.
Seperti terlihat pada Senin (7/7), di RW 13 Mekar Sicalung, Kelurahan Karya Mulya, sejumlah ibu rumah tangga datang sambil membawa sampah dari rumah masing-masing.
Sampah yang dibawa langsung ditimbang oleh petugas, kemudian dicatat beratnya. Jenis sampah yang disetorkan pun beragam, mulai dari kertas koran, kalender, tabloid, magic com bekas, hingga botol plastik.
Baca Juga:Kuota Beasiswa Belajar ke Timur Tengah di Pesantren Bina Insan Mulia MelimpahAnggaran Bagi Hasil PKB Belum Masuk, DPUTR Garap Jalan Dengan Anggaran Dari APBD Kabupaten Cirebon
Ketua LPM Kelurahan Karya Mulya, Muhammad Yani, SH, menjelaskan kepada Radar Cirebon bahwa keberadaan bank sampah di RW 13 Mekar Sicalung merupakan kelanjutan dari program bank sampah tingkat kelurahan. Di wilayah ini, bank sampah beroperasi setiap hari Senin pagi.
“Kami menggelar bank sampah setiap hari Senin. Banyak ibu rumah tangga yang antusias menjual sampah rumah tangga mereka,” ujarnya.
Menurut Yani, sampah yang dikumpulkan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik mudah terurai secara alami, sementara sampah anorganik membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai dan dapat didaur ulang menjadi barang berguna.
“Ada juga sampah residu yang dikirim ke Indocement untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara,” tambahnya.
Saat ini, kata Yani, terdapat dua titik lokasi operasional bank sampah, yaitu di RW 13 Mekar Sicalung dan di RW 4 serta RW 5 Perumahan Mega Nusa Endah. Program ini telah berjalan selama beberapa bulan terakhir dan mendapat respons positif dari warga.
“Bank sampah ini konsisten menampung barang bekas dari warga. Kami ingin menciptakan lingkungan bersih sekaligus memberdayakan masyarakat,” pungkasnya. (abd)