RADARCIREBON.ID– Senin (14/7/2025), siswa Sekolah Rakyat sudah mulai masuk asrama. Tahap pertama ini, pemerintah me-launching 100 titik Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya di Kota Cirebon yang berlokasi di SMPN 18, Jl Pronggol, Kecamatan Lemahwungkuk.
Sepekan menjelang masuk sekolah, persiapan Sekolah Rakyat di Kota Cirebon terus dilakukan. Seperti persiapan tes kesehatan, mebeler belajar, hingga kesiapan tempat tidur dan lemari.
Kepala Dinas Sosial Kota Cirebon Dra Santi Rahayu MSi mengatakan karena berasrama, maka semua tempat tidur hingga meja belajar sudah disiapkan. Begitu juga instalasi listrik hinga PDAM. Semua sudah siap. “Insya Allah sarana prasarana sudah siap,” ujar Santi kepada Radar Cirebon, Senin (7/7/2025).
Baca Juga:Dorong Partisipasi Warga, Toto Suharto Ajak Masyarakat Kasturi Awasi Kualitas PendidikanFraksi Golkar Dorong Peningkatan Kapasitas SDM di Kuningan
Sekolah Rakyat, kata Santi, sebenarnya terbagi 3 satgas. Yakni Satgas Sarpras, Satgas Siswa dan Satgas Kurtendik. Dinsos, kata Santi, bertanggung jawab sebagai Satgas Siswa. Yakni merekrut siswa agar bisa sekolah di Sekolah Rakyat. “Kita memiliki kesempatan merekrut 100 siswa, 50 SD dan 50 SMP. Tiap rombel 25 siswa. Sampai sekarang, alhamdulillah sudah terekrut 100 siswa,” ujarnya.
Rencananya, lanjut Santi, siswa akan mengikuti tes kesehatan pada hari pertama masuk sekolah, yakni 14 Juli 2025. “Untuk tes kesehatan, leading sektornya adalah Dinas Kesehatan. Tes kesehatannya di lokasi SMPN 18,” ucapnya.
Sesuai arahan Walikota Cirebon Effendi Edo, lanjut Santi, pihaknya komitmen mendukung program Sekolah Rakyat dan siap bersinergi dengan pemerintah pusat. “Kami bersinergis dengan berbagai satgas mempersiapkan fisik bangunan dan mebeler. Fasilitas semua dari pusat. Tempat tidur, gedung, kelas, sudah siap. Tinggal menata saja,” bebernya.
Hari ini, Selasa (8/7/2025), Santi menargetkan semua sudah beres. “Sedangkan untuk seragam hingga sepatu siswa, saat ini sedang diinput. Mudah-mudahan hari pertama sudah mereka pakai (seragam dan sepatu),” jelas Santi.
Selama siswa belajar di Sekolah Rakyat, menurut Santi, semua kebutuhan dipenuhi oleh Kementerian Sosial. Artinya, kebutuhan belajar mengajar dipenuhi APBN melalui Kemensos . Termasuk kepala sekolahnya, sudah ditentukan melalui rekrutmen yang dilakukan oleh Kemensos. “Kepala sekolahnya sudah mengikuti retret serentak di Bogor. Jadi mulai tanggal 14 Juli 2025 sudah siap,” tandas Santi. (abd)