100 Siswa di Kota Cirebon akan Masuk Sekolah Rakyat, Ada Antar Jemput ke Rumah

Infografis Sekolah Rakyat
Infografis Sekolah Rakyat Jenjang SD dan SMP. FOTO: EEP/ RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID — Menjelang tahun ajaran baru 2025/2026, Sekolah Rakyat mulai bersiap. Sebagai bagian dari persiapan akhir, pada Jumat (11/7), digelar rapat koordinasi di Ruang Prabayaksa.

Rapat ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi, Kepala Dinas Sosial Santi Rahayu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Siti Maria Listiawaty, Kepala BKPSDM Sri Lakshmi Stanyawati MSi serta Kepala Dinas Pendidikan Kadini.

Sekda Agus Mulyadi menjelaskan bahwa rapat tersebut merupakan bagian dari persiapan akhir sebelum kegiatan belajar di Sekolah Rakyat dimulai pada Senin, 14 Juli 2025.

Baca Juga:Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon Pelajari Strategi DIY Tingkatkan Keterbukaan Informasi PublikAnggaran Infrastruktur Berkurang, Imbas dari Turunnya Alokasi Dana Transfer Daerah hingga Rp62,3 M

Dari proses penjaringan yang telah dilakukan, sebanyak 100 anak terpilih sebagai siswa Sekolah Rakyat, terdiri dari 50 siswa tingkat SD dan 50 siswa tingkat SMP.

“Karena ini merupakan program perdana, maka segala persiapan terus dimatangkan, mulai dari ruang kelas, tempat tidur, hingga perlengkapan sekolah lainnya,” ujar Agus Mulyadi.

Ia juga menyampaikan bahwa pada hari pertama, para siswa akan menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Sebelumnya, siswa akan dijemput langsung dari rumah masing-masing.

Untuk keperluan ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan.

“Kami sudah meminta Dishub untuk membantu proses penjemputan siswa dari rumah ke sekolah,” katanya.

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa selama tiga bulan pertama, siswa Sekolah Rakyat tidak langsung mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Sebagai gantinya, mereka akan dikondisikan terlebih dahulu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru, mengingat sekolah ini bersifat berasrama.

“Nanti motivator Ari Ginanjar akan hadir untuk memberikan semangat dan motivasi langsung kepada anak-anak. Mereka berasal dari berbagai latar belakang keluarga, sebagian besar dari keluarga miskin ekstrem, sehingga perlu ada masa pra-kondisi sebelum benar-benar memulai pembelajaran formal,” jelasnya.

Baca Juga:DLH Cirebon Sebut Penataan Hutan Kota Sumber Terbentur Efisiensi AnggaranWabup Cirebon Pantau Langsung Pengangkutan 30 Ton Sampah Liar di Kertawinangun

Selain itu, para siswa akan didampingi oleh wali asrama yang telah ditunjuk dari kalangan pekerja sosial oleh Kementerian Sosial. Sementara untuk kebutuhan konsumsi, dapur sekolah masih dalam tahap persiapan.

Agus Mulyadi juga menyampaikan bahwa kepala sekolah telah disiapkan. Namun, karena Sekolah Rakyat ini masih baru, untuk sementara satu kepala sekolah akan mengoordinasi baik jenjang SD maupun SMP.

0 Komentar