RADARCIREBON.ID – Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita 72 mobil mewah dari Gedung Sritex 2 di Sawah, Banmati, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Penyitaan ini dilakukan dalam rangka penyidikan dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian fasilitas kredit oleh PT Bank BJB, PT Bank DKI, dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah kepada PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk beserta anak usahanya.
“Kegiatan penyitaan dilakukan karena benda atau surat tersebut digunakan sebagai alat untuk melakukan tindak pidana,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar seperti dilansir laman JPNN.com, kemarin.
Baca Juga:Dinilai Kumuh, Warga Cirebon Desak Segera Benahi Hutan Kota SumberAnggaran Rp10 Miliar, DPUTR Cirebon Sebut Peningkatan Jalan Gebang-Pabuaran Maksimal Akhir Agustus 2025
Selain itu, mobil-mobil tersebut juga diduga merupakan hasil tindak pidana, berkaitan dengan tindak pidana, atau berada dalam penguasaan tersangka maupun pihak lain yang terkait dengan perkara.
Puluhan mobil yang disita terdiri dari berbagai merek, antara lain Subaru, Isuzu, Toyota, Mercedes-Benz, hingga Lexus.
Sebanyak 10 unit mobil kini dititipkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Jakarta Barat dan Tangerang untuk diamankan, dipelihara, dan dikelola.
Sementara itu, 62 unit lainnya masih dititipkan di Gedung Sritex 2 Sukoharjo, dengan pengamanan ketat oleh 10 anggota TNI dan pegawai Kejaksaan Negeri Sukoharjo, sambil menunggu lokasi penyimpanan yang lebih aman dan memadai.
Sebelumnya, tim penyidik pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) juga telah menggeledah rumah Direktur PT Sritex Iwan Kurniawan Lukminto serta kantor PT Sritex di Sukoharjo.
Dalam kasus ini, Kejagung telah menetapkan tiga tersangka, yakni DS (Dicky Syahbandinata) selaku Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank BJB tahun 2020, ZM (Zainuddin Mappa) selaku Direktur Utama PT Bank DKI tahun 2020, dan ISL (Iwan Setiawan Lukminto) selaku Direktur Utama PT Sritex pada periode 2005–2022. (rc)