RADARCIREBON.ID – Menanggapi polemik bayi meninggal dalam kandungan diduga karena kelalaian RSUD Linggarjati, Bupati Kuningan H Dian Rachmat Yanuar angkat bicara. Ia mengungkapkan bahwa dua hari sebelumnya, dirinya telah memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kuningan guna membahas persoalan ini secara serius.
“Pak Kadinkes juga telah memanggil Direktur RSUD Linggarjati. Saat ini kami sedang mengumpulkan berbagai data dan membentuk tim khusus yang terdiri dari tenaga profesional dengan latar belakang berbeda, termasuk dari unsur inspektorat. Penanganannya harus dilakukan dengan cermat dan penuh kehati-hatian,” jelas Bupati Dian saat diwawancara wartawan, Senin (14/7/2025).
Lebih lanjut, bupati menegaskan bahwa jika ditemukan adanya pelanggaran prosedur atau kesalahan dalam pelayanan medis, pihaknya akan mengambil tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. Namun, jika tidak ditemukan indikasi pelanggaran, akan dilakukan proses verifikasi lanjutan.
Baca Juga:Ada Apa dengan Seleksi Calon Kepala Sekolah, Ini Penjelasakan Kadisdikbud KuninganHadir di Kuningan, Ketua DPD Gerindra Jabar Minta Kader Tetap Solid
“Saya sudah instruksikan kepada Kadinkes agar seluruh langkah yang diambil bersifat objektif dan transparan. Dalam waktu dekat, hasil investigasi dari tim akan segera diumumkan kepada masyarakat. Kita sedang menyusun proses langkah demi langkah,” tambahnya.
Ia juga menyinggung bahwa dalam proses komunikasi beberapa waktu lalu, Hotman Paris sempat mencoba menghubungi salah satu dokter yang menangani kasus ini, namun belum mendapat respons. Hingga kini, Bupati Dian mengaku belum menerima keterangan tertulis resmi terkait klarifikasi dari pihak Hotman Paris.
“Yang jelas, tim audit internal dari berbagai unsur, seperti etika profesi, hukum, dan inspektorat, sedang bekerja. Kami minta semua pihak untuk bersabar dan menunggu hasil akhirnya,” pungkasnya.
Sementara itu, sebagai bentuk upaya mencari keadilan, orang tua bayi yang meninggal, Andi dan Irmawati dijadwalkan bertatap muka langsung dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pada Senin (14/7/2025). Pertemuan tersebut direncanakan untuk membahas secara langsung peristiwa tragis yang menimpa keluarga mereka, yang berasal dari Desa Gandasoli, Kecamatan Kramatmulya.
“Alhamdulillah, benar Kang. Saya akan didampingi oleh kuasa hukum. Mohon doanya, bismillah,” ujar Andi penuh haru.
Andi menyampaikan terima kasih atas dukungan luas dari masyarakat. Dukungan tersebut memberikan semangat baru dalam perjuangannya untuk menuntut pertanggungjawaban dan mencari keadilan atas kejadian yang menimpa buah hatinya. (ags)