RADARCIREBON.ID – Video pendek ceramah almarhum KH Syarif Muhammad bin Yahya, ada yang mengaitkan dengan pernikahan berujung maut anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ada yang berandai-andai, jika sosok yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi alias KDM mendengarkan rekaman ceramah ulama kharismatik dari Jagasatru Cirebon ini, tak akan terjadi peristiwa berdarah tersebut.
Lalu, seperti apa isi ceramah yang seandainya harus didengarkan oleh KDM? Apakah ada kaitannya dengan syukuran yang berlangsung di Kabupaten Garut tersebut?
Baca Juga:Perang Terbuka Pasangan Kepala Daerah, Belajar dari Kasus Gubernur dan Wagub Bangka BelitungWong Cirebon Pimpin GP Ansor OKI, Putra Abdul Hayyi, Pengasuh Ponpes Gedongan
Beredar potongan vedio ceramah ulama kharismatik asal Kota Cirebon, almarhum KH Syarif Muhammad bin Yahya. Cermah itu isinya soal ketidaksetujuannya terhadap eksploitasi anak yatim dan fakir miskin.
Eksploitasi yang dimaksud oleh sosok yang akrab disapa Kang Ayip Muh ini adalah soal seremoni pemberian bantunan. Terutama kepada anak yatim dan fakir miskin.
Dalam vedio berdurasi 3,43 menit itu, secara terang-terangan pengasuh Pondok Pesantren Jagastaru ini, tidak sepaham jika ada bupati yang membuat acara pemberian santunan di muka umum, ketika itu.
Bahkan, bupati yang melakukan seperti itu oleh Kang Ayip, disebut kurang ajar. Alih-alih bisa menyenangkan, tapi justru sebaliknya. Memalukan orang miskin dan anak yatim di muka umum.
Sebaiknya, saran sosok yang sangat sederhana ini, bantuan disalurkan melalui kecamatan, kelurahan dan RT/RW. “Niki bupati mau bageaken, gajak kula, kula emong,” ungkapnya dalam bahasa Cirebon.
“Jare kula, kumpulaken wae Pak Camat. Bantuan wis dibuntel, Pak Camat ngataraken ning omahe. Aja bocah yatim kongkon mrono, arane bupati kurang ajar,” lanjut Kang Ayip.
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, menurutnya, bupati mau membagikan bantuan, ngajak Kang Ayip. Secera sepontan dia menjawab tidak mau.
Baca Juga:Investasi Perak, Emas Kedua yang Menjanjikan, Begini Untung RuginyaTrik Licik Cuci Uang, Cara Ubah Yang Haram Jadi 'Halal'
Kang Ayip minta kepada bupati tersebut, agar yang membagikan Pak Camat saja. Setelah dibungkus, baru Pak Camat yang membagikan secara lansung. Jangan anak yatim yang disuruh datang.
Menurut pandangan Kang Ayip, fakir miskin apalagi yatim piatu, tak layak dipertontonkan seperti itu. Walaupun dibungkus dengan acara pemberian bantuan. Mereka justru harus dimuliakan.