Menurutnya, kebutuhan anak harus diprioritaskan. Soalnya, walau masih kecil, ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orang tuanya.
Dari survei menunjukkan, rata-rata orang tua mengganti popok bayinya 3 kali sehari. Jadi harus mempunyai alokasi khusus untuk anak.
Mengapa tidak ada alokasi untuk hiburan? “In this economy, bisa makan enak + punya kerjaan juga udah syukur,” tandasnya.
Baca Juga:Indramayu Disiapkan Jadi Sentra Pertanian Berbasis Industri ModernEO Bakal Jadi 'Tumbal' Syukuran Berujung Maut Anak KDM, Segera Digarap Polda Jabar
Hiburan menjadi prioritas nomor sekian. Kebutuhan pokok, anak, dan menabung, harus didulukan. Kecuali gaji sudah naik, mungkin bisa memikirkan alokasi duit untuk hiburan.
Soal kebutuhan pokok, yang memiliki pengeluaran tetap totalnya Rp1,05 juta (kontrakan Rp800 ribu, listrik Rp200 ribu dan air Rp50 ribu).
Jadi, kalau dari konsep 60:10:30, sisa uang untuk kebutuhan pokoknya Rp1.950.000. Nah, sisa uang itu harus dioptimalkan untuk kebutuhan makan sehari-hari dulu.
Data juga menunjukkan, kalau alokasi terbesar masyarakat, sekitar 29,5% itu untuk makanan.
2. Food Preparation
Salah satu cara menghemat makanan sehari-hari itu dengan menerapkan konsep Food Preparation. Konsep ini intinya menyiapkan makanan untuk dikonsumsi beberapa hari ke depan.
Kalau diterapkan dengan benar, bisa menekan pengeluaran cukup signifikan sampai 50%. Dengan asumsi tiap harinya memesan makanan secara online.
Bahkan, jika dicek di internet, ada orang yang bisa menyiapkan makanan dengan konsep food preparation, per minggunya Rp200 ribu saja. Makannya juga enak dan bergizi. Harganya cukup masuk akal.
Baca Juga:Perang Terbuka Pasangan Kepala Daerah, Belajar dari Kasus Gubernur dan Wagub Bangka BelitungWong Cirebon Pimpin GP Ansor OKI, Putra Abdul Hayyi, Pengasuh Ponpes Gedongan
Bayangkan saja kalau Rp200 ribu itu dipakai buat makan di luar atau mesen online, mungkin cukup 2-3 kali saja. Kalau dibandingkan dengan konsep food preparation, duit bakal bisa dihemat dan terkontrol.
Jadi kalau memakai konsep ini, per bulannya bisa mengalokasikan untuk makan sekitar Rp800 ribu – Rp1 juta. Dengan asumsi per minggu Rp200 ribu.
Sisa uang untuk kebutuhan pokok sekitar Rp900 ribu, bisa dipakai untuk bensin, kuota, gas LPG, kebutuhan mandi, kebutuhan cuci piring dan baju.
Kebutuhan pokok sudah, sekarang alokasi 10% atau sekitar Rp500 ribu untuk kebutuhan anak. Misalnya untuk membeli diapers atau susu formula. Baru 30% (Rp1,5 juta) dialokasikan untuk menabung atau dana darurat.