RADARCIREBON.ID – Wacana merger terhadap tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PD (Perusahaan Daerah) Pembangunan, PD Pasar, dan PD Farmasi, muncul karena ketiga BUMD tersebut dianggap belum optimal dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr Sugianto SH MH saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/7), menyatakan setuju dengan rencana merger ketiga BUMD tersebut.
Menurutnya, keberadaan PD Pembangunan, PD Farmasi, dan PD Pasar selama ini kurang memberikan kontribusi optimal terhadap PAD Kota Cirebon. “Untuk BUMD, saya setuju dilakukan merger,” katanya.
Baca Juga:Ketua Dekranasda Kota Cirebon Dukung UMKM Terus Maju dan BerkembangAda BUMD di Kota Cirebon Sedang Sakit: Merger atau Bubar Saja?
Lebih lanjut, Sugianto menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk mengkaji kembali Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur ketiga BUMD tersebut.
Ia menegaskan bahwa persetujuan merger tidak bisa diberikan tanpa alasan yang jelas.
Pertimbangannya, ketiga BUMD tersebut belum maksimal dalam memberikan kontribusi kepada pemkot.
Kehadirannya, kata Sugianto tidak hanya harus memberikan kontribusi PAD, tetapi juga harus berkontribusi dalam pelayanan publik.
Jika ketiga BUMD itu hendak melakukan merger, keputusan akhir tetap dikembalikan kepada pemkot.
“Kalau penyertaan modal terus-menerus diberikan tapi ternyata tidak bisa menyumbang PAD, buat apa?” ujarnya.
Untuk mengatasi hal ini, Sugianto menyarankan agar dilakukan kajian mendalam terhadap ketiga perda yang mengatur BUMD tersebut.
Baca Juga:2.522 Santri Baru, Bina Insan Mulia Jadi Pesantren Terbesar di JabarIni Dia Kandidat Sekda Kabupaten Cirebon, Siapa yang Lebih Diunggulkan?
“Perlu dibentuk tim pengkaji sebagai wadah untuk melakukan kajian merger ketiga BUMD. Kasihan, dari dulu kondisinya begitu-begitu saja,” tandasnya.
Ia juga mendesak Walikota dan Wakil Walikota, Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati, untuk meninjau kembali keberadaan BUMD yang dianggap kurang maksimal, padahal potensi yang bisa digali cukup besar.
Sugianto mencontohkan, PD Farmasi seharusnya menjadi penyedia obat-obatan dan alat kesehatan bagi seluruh rumah sakit dan puskesmas di Cirebon.
Direksi PD Farmasi harus memiliki mindset tersebut. Begitu pula PD Pembangunan, harus mampu menggali dan memanfaatkan aset daerah yang dimiliki, misalnya dengan mendirikan SPBU agar aset daerah lebih produktif.
“Dari dulu, PD Pembangunan tidak signifikan dalam mendongkrak PAD,” tegasnya.