Dari jumlah itu, dihasilkan 225.995 ton beras, jauh melebihi kebutuhan konsumsi daerah yang hanya sebesar 132.925 ton. “Artinya, Kuningan berkontribusi pada surplus beras nasional sebesar 93.070 ton,” ujarnya dengan bangga.
Untuk menjaga dan meningkatkan capaian tersebut, Bupati Dian juga menjelaskan sejumlah program strategis yang telah diluncurkan. Antara lain Bernas (Benih untuk Rakyat) untuk meningkatkan produktivitas petani. Bang Pupuk, bantuan bagi kelompok tani dalam penebusan pupuk.
GPM Padaringan, gerakan pangan murah dalam rangka pengendalian inflasi dan Taman Masagi, program pemanfaatan halaman rumah untuk bercocok tanam sebagai solusi inflasi, serta Desa B2SA, inisiatif pangan yang mengedepankan konsumsi beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
Baca Juga:Musala Baru Hadir di Pendopo Kuningan, Dibangun Tanpa Sentuhan Dana APBDPerubahan APBD Kuningan 2025, Belanja Daerah Alami Kenaikan Rp80,51 Miliar
Di akhir pidatonya, Bupati Dian mengajak masyarakat dan peserta sosialisasi untuk menempatkan pertanian sebagai profesi masa depan yang strategis dan penuh nilai.
“Kita perlu mengubah cara pandang. Bertani bukan sekadar pekerjaan kasar, tapi sebuah profesi cerdas, mulia, dan penting bagi masa depan bangsa,” pungkasnya. (ags)