RADARCIREBON.ID – Proses seleksi calon Komisioner Komisi Informasi (KI) Kota Cirebon memasuki tahap ujian berbasis komputer atau Computer Assisted Test (CAT), Kamis (24/7).
Para pendaftar, termasuk sejumlah wajah lama (incumbent), tampak ketar-ketir menghadapi seleksi yang dinilai ketat ini.
Pantauan di lantai 2 Gedung Balaikota Cirebon, para peserta mengikuti tes potensi berbasis CAT.
Baca Juga:UNU Gelar Kuliah Umum TerbatasBakal Panggil Kepala Disdik, DPRD Soroti Biaya Seragam, di SMP Negeri 5 Rp2.255.000
Di antara peserta sesi pertama, tampak beberapa nama seperti Edi Suripno dan Candra Bima.
Mereka mengerjakan 95 soal pilihan ganda dan 5 soal esai dalam waktu 2,5 jam.
Soal-soal tersebut disusun oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Barat.
“Semua peserta menjalani tes potensi berbasis CAT. Soalnya langsung dari BKD Jabar,” jelas anggota Tim Seleksi (Timsel), Hediyana Yusuf, di sela-sela kegiatan.
Tes potensi ini dibagi menjadi dua sesi, masing-masing sesi diikuti oleh 28 peserta.
Setelah tes ini selesai, akan dipilih 40 peserta terbaik untuk mengikuti psikotes yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus.
Selanjutnya, dari hasil psikotes akan dipilih 20 peserta untuk menjalani wawancara.
“Dari CAT akan diambil 40 nama terbaik untuk lanjut ke psikotes. Dari situ disaring lagi menjadi 20 orang,” tambah Hediyana.
Baca Juga:Disbudpar dan PHRI Kota Cirebon Gelar Sertifikasi GratisForkomades Audiensi dengan Komisi I DPRD Cirebon, Soroti Pengelolaan BUMDes Gombang
Tahap berikutnya, dari 20 peserta yang lolos wawancara, akan dipilih 10-15 besar untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPRD.
Setelah itu, DPRD akan menentukan nama-nama calon komisioner KI yang selanjutnya diajukan ke Wali Kota untuk diterbitkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan.
Incumbent Galau, Anak Ikut Daftar
Menariknya, informasi yang dihimpun Radar Cirebon menyebutkan bahwa banyaknya jumlah pendaftar membuat beberapa calon petahana (incumbent) merasa waswas.
Salah satu calon incumbent bahkan dilaporkan sempat menghubungi anggota timsel karena anaknya juga ikut mendaftar.
“Memang ada salah satu incumbent yang menghubungi timsel karena anaknya mendaftar. Tapi itu bukan masalah, karena kewenangan memilih bukan di timsel, melainkan di DPRD yang melakukan fit and proper test,” ujar sumber Radar Cirebon.
Ketua Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, Husni Farhani Mubarok, menyampaikan apresiasinya terhadap tingginya minat masyarakat untuk menjadi Komisioner KI Kota Cirebon.