Juru Parkir di Kota Cirebon Banyak, Kenapa PAD Meleset Terus? Ini Kata Pejabat Dishub

jumlah juru parkir di kota cirebon
ilustrasi Juru Parkir di Kota Cirebon
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Di Kota Cirebon, rasanya sulit menghindar dari juru parkir atau jukir. Mereka ada di mana-mana. Tapi, capaian pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi parkir meleset terus. Tiap tahun selalu tak tercapai.

Apa penyebabnya? Setoran kecil? Perlu diketahui, setoran jukir per hari di Jl Ciremai Raya dan Jl Perjuangan ternyata hanya Rp10 ribu sampai Rp25 ribu per hari. Yang agak besar dari jukir di Jl Pasuketan, setor Rp130 ribu.

Ya, jukir di Kota Cirebon memang amat marak. Dari yang resmi hingga standby di minimarket yang bertuliskan parkir gratis. Di Kota Cirebon sendiri sejumlah ruas jalan jadi kantong jukir. Sebut saja Jl Siliwangi, Jl Pasuketan, Jl Ciremai Raya, Jl Perjuangan, dan ruas jalan padat kendaraan lainnya.

Baca Juga:Walikota Cirebon Ingin Kembalikan Kawasan Stadion Bima sebagai Tempat OlahragaDikelola PD Pembangunan, Aset Pemkot Cirebon Kini Terbengkalai

Pusat keramaian seperti pasar tradisional, pertokoan hingga deretan pedagang kaki lima, jadi lahan basah pekerja bermodalkan pluit tersebut. Namun, keluhan soal jukir tak habis terangkum. Baik itu dari mulut ke mulut atau bahasan berkepanjangan di media sosial. Kerap memicu perdebatan antara pengguna jasa dengan jukir itu sendiri.

Tarif parkir sepeda motor misalnya. Dipatok di angka Rp2 ribu. Namun terkadang di satu ruas jalan, seringkali parkir di lokasi berlainan. Tiga titik, ditangani 3 jukir yang berbeda. Artinya, total harus membayar Rp6 ribu.

“Sementara kita parkir misalnya hanya untuk membeli es teh seharga Rp2 ribu atau ke ATM yang kadang lagi error. Tapi bayar parkir sih harus,” kata Panji, warga Kota Cirebon, Minggu (27/7/2025).

Belum lagi soal tarif parkir yang lebih tinggi dari ketentuan. Biasanya, dilakukan oleh oknum jukir dalam kondisi tertentu. Misalkan, ketika ada acara tertentu yang mengharuskan kendaraan mencari lokasi parkir terdekat.

Yang juga fenomenal yaitu parkir gratis tapi berbayar di minimarket. Jelas tertulis bahwa parkir gratis. Namun pada praktiknya, pengunjung terasa sungkan atau tak enak hati jika tak memberi uang kepada jukir di minimarket tersebut.

Juga sering ditemui di lapangan, oknum jukir yang tak menjalankan tugas sesuai tanggung jawab. Baru terlihat ketika pengendara akan bergegas -jukir hanya menerima upah parkir. Tak membantu konsumen parkir.

0 Komentar