Baru Sehari Diresmikan, Koperasi Merah Putih di Tuban Malah Langsung Tutup

Koperasi Daerah Merah Putih (KDMP)
Ilustrasi Koperasi Daerah Merah Putih (KDMP)
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Program Presiden Prabowo Subianto bernama Koperasi Daerah Merah Putih atau KDMP menjadi masalah. Sebab, KDMP di Tuban terpaksa tutup sehari setelah diresmikan.

KDMP di Tuban tutup setelah sehari diresmikan ini, membuat DPR RI berang. Oara legislator meminta pemerintah segera melakukan evaluasi pengawasan dan manajemen

KDMP tersebut beralamatkan di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban. KDMP ini mendadak ditutup oleh mitra kerjasamanya.

Baca Juga:Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, Ini Pesan dan Kesan Para Tokoh NasionalJemaah Umrah Bisa Gadai Emas Untuk Pembayaran

Penutupan mendadak KDMP di Tuban ini dinilai menjadi cerminan rapuhnya koordinasi antarpemangku kepentingan.

Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim meminta pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Koperasi Merah Putih.

Ia menegaskan, koperasi bukan sekadar proyek seremonial, diperlukan tata kelola yang baik, pembinaan berkelanjutan, serta sistem manajemen dan pengawasan yang profesional.

“Permodalan yang berkelanjutan, sistem manajemen dan pengawasan yang efektif harus jelas agar koperasi mampu mandiri dan berdaya guna bagi anggota dan masyarakat sekitar,” kata Rivqy kepada wartawan, Selasa (29/7).

Koperasi Merah Putih Pucangan itu ditutup oleh PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), yang menarik seluruh dukungan dan perlengkapan operasional setelah merasa tidak diakui perannya.

Tidak diakui perannya ini adalah dalam acara peresmian oleh pihak koperasi dan kepala desa. Ia menduga, penutupan itu mencerminkan lemahnya komunikasi dan partisipasi lokal.

Karena itu, ia mengkritik pendekatan top-down yang terlalu politis dan kurang melibatkan masyarakat akar rumput dalam implementasi program.

Baca Juga:Prediksi Timnas Indonesia U23 vs Timnas Vietnam U23 di Final Piala AFF U23, Ini Pemain Pertama Yang StarterMauro Zijlstra Selangkah Lagi Jadi Pemain Timnas Indonesia Untuk Tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026

“Pendekatan top-down yang hanya berorientasi pada agenda politis tanpa partisipasi lokal harus dihindari agar koperasi benar-benar mampu menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.

Rivqy juga menekankan pentingnya pelatihan SDM, sistem pelaporan yang transparan, serta mekanisme evaluasi berkala oleh lembaga independen. Menurutnya, tata kelola koperasi harus diperkuat agar program tidak sekadar jadi pencapaian kuantitatif, tapi benar-benar berdampak bagi masyarakat.

“Koperasi harus menjadi ekosistem ekonomi rakyat yang membangun kepercayaan dan partisipasi aktif masyarakat,” tambah legislator dari Dapil Jawa Timur IV itu.

Lebih lanjut, Rivqy menyebut insiden di Tuban menjadi pelajaran penting. Tanpa perencanaan matang dan koordinasi antar-pihak, program koperasi bisa gagal bahkan sebelum mulai beroperasi, serta merusak kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi kerakyatan.

0 Komentar