Sekda juga, masih menurut Munangwar, mempunyai peran strategis dalam membuat kebijakan. “Sekda adalah jabatan karir tertinggi bagi ASN di daerah, serta membantu pimpinan yakni kepala daerah dalam proses perencanaan dan perumus isu-isu permasalahan daerah dituangkan melalui kebijakan strategis daerah kepada bupati,” tuturnya.
Dalam keuangan daerah, sekda menjadi Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). “Sekda memiliki peran strategis sebagai Ketua TAPD dalam proses perencanaan penyusunan RKPD di masing-masing SKPD,” tambahnya.
Munangwar mengatakan pekerjaan seorang Sekda Kabupaten Cirebon tentunya tidak mudah. Terlebih daerah ini mempunyai wilayah yang cukup luas. Ada 424 desa dan kelurahan. “Dibutuhkan figur sebagai komunikator kepanjangan tangan bupati dan lincah koordinasi dengan instansi vertikal. Harus benar-benar berkinerja baik dan membumi,” ucapnya.
Baca Juga:Soal Parkir, Eks Anggota DPRD Kota Cirebon Pernah Diingatkan Jangan Bangunin Macan Tidur Kadishub Kota Cirebon Sebut Jukir Liar Sulit Dibina, Selalu Kabur
“Kabupaten Cirebon itu luas ada 412 desa dan 12 kelurahan. Sekda harus memahami geopolitik dan geokonsosbud. Tantangan Pemkab Cirebon ke depan lebih berat. Maka diperlukan sosok sekda yang populis, yang siap merangkul semua golongan dengan harapan memiliki kebersamaan dan hilangkan ego sektoral,” lanjutnya.
Mengenai siapa yang paling berpeluang, Munangwar menilai Hendra Nirmala yang paling cocok untuk menjadi Sekda Kabupaten Cirebon. “Hendra Nirmala saya nilai cocok sebagai sekda. Dia memiliki jejak rekam menduduki jabatan struktural ASN yang lengkap di lingkup Pemkab Cirebon. Memiliki pengalaman karir dari mulai staf, lurah, camat, kepala SKPD. Sudah semua,” pungkasnya. (den)