RADARCIREBON.ID – Banyak yang berpikir, memiliki kos-kosan dengan banyak kamar itu menjadi impian sejumlah orang. Tapi apakah demikian?
Ternyata bisnis tersebut, setelah dihitung dengan cermat, tidak demikian adanya. Hal ini seperti yang diungkap ulasan Ngopidiyyah.
“Dulu saya kira, punya kos-kosan itu jalan hidup ideal. Gak perlu ngantor. Tiap bulan tinggal nunggu transfer dari puluhan penghuni,” tulis akun tersebut memulai postingannya.
Baca Juga:Gelombang Tsunami Rusia Sudah Sampai Jepang, BMKG: Sampai di Indonesia Pukul 14.52 WITAGempa Bumi Rusia, BMKG Prediksi Tsunami sampai ke Indonesia Pukul 14.52 WITA
“Siang bisa rebahan, sore tinggal tengok saldo. Istri cantik, kopi pahit, dan hidup yang santai seolah tinggal menunggu datangnya surga dunia,” lanjut akun itu berandai-andai.
Misalnya, kata dia, mempunyai kos-kosan 20 kamar. Tiap kamar disewakan Rp700.000 per bulan. Setiap bulan mendapat pemasukan 20 kali Rp700 ribu, berarti Rp14 juta.
sepertinya lumayan besar. Mimpi punya kos-kosan nampaknya sangat indah. Tapi setelah akun itu berdiskusi degan salah seorang pemilik kos-kosan, anggapan itu berubah total.
Ada pemilik kos-kosan dengan 20 pintu. Lokasinya di daerah strategis di sebuah kota. Apalagi tempatnya juga tak jauh dengan 2 kamus ternama yang banyak siswanya.
“Dia tidak sedang mengeluh. Dia hanya bercerita. Dan cerita itu, ternyata jauh dari narasi passive income mimpi,” tulis Ngopidiyyah.
Dia memiliki kos-kosan 20 kamar. Tiap kamar disewakan Rp700.000 per bulan. Setiap bulan mendapatkan pemasukan 20 dikali Rp 700 ribu yakni Rp14 juta. sepertinya lumayan. Tapi ini masih pemasukan kotor. Belum dipotong biaya macam-macam.
Tapi harus diperhitungkan dengan cermat terlebih dahulu. Harga tanah dibeli pada tahun 2017. Lahan di pusat kota, dekat dua kampus besar. Harganya 800 juta, ketika itu.
Baca Juga:Dampak Gempa Kamchatka Rusia, 10 Pesisir di Indonesia Berpotensi Tsunami Mulai Pukul 14.20 WITATarif Impor 19 Persen AS untuk Produk Indonesia, Ibarat Jalan Tol Gratis versus Jalan Biasa Berbayar
Ada biaya membangun kos-kosan 2 lantai untuk 20 kamar. Termasuk listrik, sumur bor, toren, pagar, CCTV, dapur bersama, dan AC beberapa unit. Total biayanya Rp1 Miliar.
Total modal awal untuk membeli tanah dan membangun kos-kosan sudah Rp1,8 miliar. Sementara pendapatan Rp 14 juta per bulan.
Belum mengeluarkan rutin per bulan. Untuk listrik dan udara Rp 2 juta. Petugas kebersihan dan keamanan Rp 1 juta. Dana perawatan tahunan untuk jaga-jaga jika bocor, cat ulang, dan keramik retak Rp 1 juta.