Ia menyebut adanya dugaan salah satu peserta yang lolos ke 40 besar merupakan kerabat anggota Pansel.
“Kalau ini benar, sangat berbahaya. Bisa menimbulkan krisis kepercayaan publik,” ujarnya.
Untuk menjamin objektivitas, Reno mendesak agar seluruh dokumen pendaftaran, nilai tiap tahapan, dan hasil penilaian peserta diumumkan secara terbuka.
Baca Juga:Tembus Fortune Global 500, PLN Perkuat Daya Saing di Kancah DuniaKisruh di Tubuh KONI Cirebon, Dispora Tunggu Langkah dari KONI Jabar
Ia merujuk pada UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik sebagai dasar hukum yang jelas.
“Kalau seleksi ini bersih, tidak perlu takut untuk transparan. Buka semuanya ke publik,” pungkasnya. (abd)