Selain program biogas, dirinya juga tengah memperjuangkan pemasangan jaringan pipanisasi untuk air bersih dari Desa Pajambon hingga Desa Sukamukti. Ia memperkirakan kebutuhan anggaran bisa mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan, pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) pun sudah direncanakan dengan nilai lebih dari Rp400 juta untuk dua titik lokasi.
“Ini semua bagian dari komitmen kami sebagai wakil rakyat. Program ini juga mendukung ketahanan pangan melalui pengelolaan peternakan yang ramah lingkungan. Kami juga akan memberikan edukasi kepada para peternak agar limbah ternak bisa diolah menjadi energi terbarukan, bukan jadi masalah lingkungan,” tambahnya.
Langkah ini disambut antusias oleh masyarakat dan pemerintah desa, yang berharap program serupa bisa terus dikembangkan ke wilayah lain. Dengan inovasi ini, Cisantana dan sekitarnya tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menunjukkan bahwa solusi hijau bisa lahir dari desa-desa di kaki gunung. (ags)