Balada Rombel 50 Siswa, Tak Ada AC, Kipas Angin Pun Jadi

rombel 50 siswa
Kebijakan rombongan belajar (rombel) per kelas 50 siswa menimbulkan persoalan tersendiri. Seperti di SMAN 9 Kota Cirebon. Foto: Ist - radarcirebon.id
0 Komentar

Kebijakan ini bertujuan untuk menampung lebih banyak siswa di SMA/SMK negeri, lantaran keterbatasan daya tampung. Juga dalam rangka mengurangi angka putus sekolah.

Namun, kebijakan tersebut menuai kontroversi dan kritik dari berbagai pihak, termasuk Forum Kepala SMA Swasta Jawa Barat dan PGRI. Juga dari berbagai macam pihak.

Selain kebijakan tersebut dinilai “membunuh” sekolah swasta, juga dianggap tidak manusiawi karena satu rombel boleh diisi hingga 50 siswa.

Baca Juga:Gempa Kamchatka Rusia Tak Ada Apa-apanya, Zona Megathrust Indonesia Lebih DahsyatGelombang Tsunami Rusia Sudah Sampai Jepang, BMKG: Sampai di Indonesia Pukul 14.52 WITA

Khusus kritik rombel 50 siswa, KDM pun menjanjikan AC, agar bejar lebih nyaman, ketika tahun pelajaran dimulai. KDM memerintahkan memasang AC di ruang kelas yang menampung 50 siswa di SMA dan SMK negeri di Jawa Barat.

Pemasangan AC itu, katanya merupakan hasil kerjasama dengan pihak swasta yang peduli pendidikan. Bukan dari APBD Jawa Barat?

Seperti janji KDM, ada 384 kelas di Jawa Barat yang akan diisi hingga 50 siswa. Seluruh kelas tersebut dijanjikan dipasang pendingin ruangan.

Bahkan, biar nyaman, tiap satu kelas, akan dipasangi 2 unit AC. Masing-masing berkapasitas 2 PK.

Yang menarik, janji KDM, sumber dana untuk pembelian AC berasal dari sumbangan berbagai pihak, termasuk dari donatur. Ketika itu KDM menyebut salah satu nama donatur itu.

Hingga kini, 2 unit AC, 2 PK di tiap-tiap kelas yang dinjanjikan KDM tak kunjung datang. Terpaksa hanya kipas angin yang menjadi teman setia. Itulah “Balada Rombel 50 Siswa”.

0 Komentar