RADARCIREBON.ID -Harapan Kabupaten Cirebon untuk meraih penghargaan Adipura Kencana pada 2025 tampaknya masih sulit terwujud.
Pasalnya, keberadaan sampah liar yang masih banyak ditemukan di sejumlah titik. Ditambah lagi, rendahnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih, menjadi kendala utama.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono ST mengakui, persoalan sampah liar menjadi hambatan terbesar.
Baca Juga:Baru Pertama Kali! 2.300 Nelayan di Cirebon Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan, Begini Cara Daftarnya!1.013 Mahasiswa UGJ Ikuti KKN Tematik di 69 Desa
“Menteri LH juga menyampaikan, banyaknya sampah liar menjadi faktor yang menghalangi daerah untuk meraih Adipura Kencana,” ujar Dede Sudiono kepada Radar Cirebon, kemarin.
Saat ini, DLH tengah memfokuskan upaya pada pemberantasan sampah liar. “Kita sedang fokus menangani sampah-sampah liar yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon,” kata Dede.
Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan juga dinilai menjadi masalah yang tak kalah serius. “Kesadaran masyarakat untuk hidup bersih masih rendah. Ini menjadi hambatan tambahan bagi kita,” tegasnya.
Melihat kondisi tersebut, Dede mengaku pesimis Kabupaten Cirebon bisa meraih Adipura Kencana tahun ini.
“Untuk tahun 2025 sepertinya belum, tapi kita akan berusaha maksimal agar bisa mencapainya pada 2026,” ungkapnya.
Sebagai langkah konkret, DLH terus menggelar sosialisasi ke berbagai lapisan masyarakat.
“Kami turun langsung memberikan penyuluhan agar masyarakat sadar pentingnya hidup bersih, termasuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan,” pungkasnya. (den)